Kutai Kartanegara
Pesut Jantan pesut mahakam Pesut Sungai Mahakam Orcaella Brevirostris 
Seekor Pesut Jantan Ditemukan Tewas di Muara Kaman, Faktor Umur Diduga Jadi Penyebab
SELASAR.CO, Tenggarong - Seekor pesut Mahakam ditemukan tewas mengapung di kawasan Desa Bukit Jering, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar). Mamalia air tawar yang mempunyai nama ilmiah Orcaella Brevirostris ini ditemukan dalam keadaan mengapung oleh warga setempat, pada Rabu (21/2/2024) kemarin.
Informasi soal kematian pesut jantan yang merupakan hewan endemik Kalimantan Timur (Kaltim) ini pun sudah di ketahui oleh peneliti dari Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI), Danielle Kreb. Ia menyebut, kematian pesut itu sudah ditindaklanjuti oleh tim Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Pontianak (BPSPL), sebagai satuan pengelolaan kawasan konservasi untuk hewan tersebut.
"Jadi diamankan sesaat, sebelum diambil tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur (Kaltim) untuk melakukan nekropsi," ujar Danielle Kreb.
Sementara ini, BKSDA Kaltim masih melakukan nekropsi untuk mencari penyebab kematian mamalia air tersebut. Namun, dari analisa awal, kematian lumba-lumba air tawar itu diduga karena faktor usia yang sudah menua.
Berita Terkait
Disimpulkan dari database foto katalog pesut yang dihimpun oleh pihaknya sejak tahun 1999, pesut yang mati itu usianya diatas 25 tahun. Hal itu juga dikuatkan dengan foto yang di terima oleh yayasan RASI, bahwa gigi pesut juga sudah terkikis. Pesut yang mati ini juga disebut sudah pernah dijumpai dan memiliki nama. Dari hasil analisa melalui sirip punggungnya, pesut ini bernama Four atau nomor empat.
"Tetapi kami masih menunggu hasil laboraturium dan nekropsi, kemungkinan satu atau dua hari lagi," sebutnya.
Peristiwa ini juga disebut menambah persentase jumlah kematian hewan endemik di perairan Mahakam, meski tidak signifikan. Apalagi dua tahun belakangan ini, setiap tahunnya ada pesut yang mati. Hingga kini, dari catatan RASI, populasi pesut Mahakam ini masih sebanyak 67 ekor.
"Harapan kami, tahun ini tidak ada lagi yang mati. Karena tiap tahun kadang ada satu sampai delapan ekor yang mati. Tetapi kami juga tidak bisa mengesampingkan faktor umur tua pesut," pungkasnya.
Penulis: Juliansyah
Editor: Awan