Kutai Kartanegara

Smelter Nikel Sangasanga Pabrik Nikel Sangasanga Perbaikan rumah Warga Letupan di Smelter Nikel 

Perusahaan akan Lakukan Pengecekan Rumah Warga yang Retak Imbas Letupan di Smelter Nikel PT KFI



Wilayah Permukiman Warga dan Pabrik Peleburan Nikel PT KFI di Pendingin, Sanga-sanga, Kutai Kartanegara (Dok Tim KJI Samarinda)
Wilayah Permukiman Warga dan Pabrik Peleburan Nikel PT KFI di Pendingin, Sanga-sanga, Kutai Kartanegara (Dok Tim KJI Samarinda)

SELASAR.CO, Kukar - PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) melalui kontraktor rekanannya akan melakukan pengecekan rumah warga, yang terdampak letupan keras di area pabrik smelter nikel di sangasanga, Kutai Kartanegara (Kukar).

Sebagai informasi, sebelumnya dilaporkan sejumlah rumah warga di sekitar pabrik mengalami sejumlah kerusakan akibat letupan yang terjadi pada Kamis, 16 Mei 2024 lalu. Kerusakan ini diduga akibat dampak getaran dari letupan yang terjadi di areal smelter.

“KFI saat ini menunggu tim kontraktor rekanan dari jakarta untuk bersama melihat kondisi rumah warga yang diklaim terdampak pada kejadian tanggal 16,” ujar Direktur PT Nityasa Prima sekaligus Owner Representative PT KFI, M. Ardi Soemargo pada hari ini Rabu (22/5/2024).

Tim kontraktor rekanan PT KFI ini akan melakukan pengecekan selama 3 hari. Tim pun dilaporkan sudah mulai bergerak sejak 21 Mei 2024 kemarin.

“Kami menjadwalkan untuk memulai pengecekkan rumah/bangunan warga terdampak dalam 3 hari ini (tanggal 21-23 Mei),” ungkapnya.

Sebagai informasi, sebelumnya pada Kamis 16 Mei 2024, sekitar pukul 18.40 WITA, terjadi letupan keras di area pabrik smelter nikel di sangasanga tepatnya di sisi pembuangan slag nikel. Hal ini mengakibat adanya percikan api yang melambung ke atas dari sumber panas kolam slag nikel kejadian ini berlangsung beberapa menit.

Ardi Soemargo menjelaskan bahwa kejadian disampaikan adanya kemacetan pada aliran pendingin buangan slag sehingga menyebabkan letupan tersebut. Para pekerja yang ada dilokasi, melakukan tindakan pendinginan area letupan dengan menggunakan alat pemadaman. Akibat peristiwa tersebut 1 orang mengalami luka dan 1 lagi terkena debu akibat letupan tersebut, keduanya pun langsung dilarikan ke Puskesmas sanga-sanga untuk menerima penanganan.

"Penyebab sementara, dapat disampaikan adanya kemacetan pada aliran pendingin buangan slag sehingga menyebabkan letupan tersebut," kata Ardhi.

Letupan kedua dilaporkan kembali terjadi lagi pada keeskokan harinya Jumat, 17 Mei 2024 sekitar pukul 23.45 WITA. Ardhi menyebut letupan kedua ini lebih kecil daripada kejadian sebelumnya.

“Memang ada terdengar suara letupan kecil di area lobang limbah (tempat terdahulu) namun tidak membahayakan. Untuk karyawan masih lanjut aktivitas seperti biasa,” ungkapnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya