Kutai Timur

Gerakan Etam Mengaji Seleksi Jabatan Tinggi Pratama  Prokom Kukar 

35 ASN di Kukar Ikuti Proses Seleksi Jabatan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemkab



SELASAR.CO, Tenggarong - Sekrataris Kabupaten (Sekkab) Kutai Kartanegara (Kukar), Sunggono secara resmi membuka assesment center dalam rangka seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Pratama (JPT) dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, pada Senin (10/6/2024). Seleksi jabatan yang berlangsung di Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) Penilaian Kompetensi Pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ini diikuti sebanyak 35 peserta.

Pada kesempatan tersebut, Sekkab Kukar, Sunggono turut membacakan sambutan Bupati Kukar, Edi Damansyah. Dalam sambutan itu disampaikan, bahwa dari 12 Jabatan pimpinan tinggi pratama yang dilaksanakan pengisian melalui seleksi terbuka, telah diikuti sebanyak 46 pendaftar. Peserta yang dinyatakan memenuhi syarat administrasi sebanyak 37 orang serta yang dinyatakan tidak memenuhi syarat administrasi sebanyak 9 orang. Kemudian pada Kamis (6/6/2024) lalu, berlangsung di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kukar, juga sudah dilaksanakan seleksi penulisan makalah yang diikuti sebanyak 36 peserta. Namun, satu orang peserta tidak dapat mengikuti seleksi penulisan makalah dikarenakan alasan kesehatan.

Ucapkan terima kasih kepada BKD Provinsi Kalimantan Timur, khususnya UPTD Penilaian Kompetensi ASN yang telah bersedia menjadi mitra dalam melaksanakan assesment center turut disampaikan. Assesmen center merupakan sistem atau metode evaluasi yang digunakan dalam penilaian kompetensi, potensi, dan kinerja individu melalui berbagai teknik dan situasi simulasi yang menyerupai tugas pekerjaan sesungguhnya.

Melalui assesment Center dapat mengidentifikasi calon yang memiliki kompetensi kepemimpinan sesuai dengan tuntutan jabatan.

"Ini mencakup kemampuan untuk mengelola orang, memimpin tim, mengambil keputusan strategis, dan berkomunikasi secara efektif”, ujar Sunggono.

Sedangkan evaluasi potensi, menganalisis potensi pengembangan calon untuk jabatan yang akan diduduki, assesment dapat membantu dalam mengidentifikasi calon yang memiliki kapasitas untuk berkembang dan menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan lingkungan organisasi. Kemudian terhadap penilaian kemampuan manajerial dan strategis, seperti mengukur kemampuan calon dalam merencanakan, mengatur, dan melaksanakan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi dalam konteks jabatan pimpinan tinggi.

Dengan adanya assesment center, proses seleksi dapat menjadi lebih objektif, komprehensif dan membantu memastikan, bahwa calon yang terpilih memiliki kemampuan, kompetensi dan kepribadian yang sesuai dengan kebutuhan organisasi serta tuntutan jabatan pimpinan tinggi pratama.

"Saya ingin menyampaikan apresiasi yang tulus kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam seleksi terbuka ini. Keberanian dan komitmen yang ditunjukkan dalam menghadapi berbagai tantangan di assesment center ini sangat saya hargai.

Assesment center juga disebut menjadi momen penting bagi para peserta untuk menunjukkan potensi, kemampuan dan kompetensi yang dimiliki. Melalui berbagai tes dan simulasi situasi, diharapkan setiap peserta dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam berbagai aspek yang relevan dengan jabatan yang ditawarkan.

Dalam pelaksanaan Seleksi Terbuka JPT Pratama tahun 2024, para peserta juga diuji kemampuan dalam mengaji. Tentu mengaji dalam arti luas, bukan hanya yang beragama muslim. Tetapi yang non muslim pun akan mengaji sesuai dengan kitab suci masing-masing. Ujian mengaji merupakan langkah yang ditempuh pemerintah Kabupaten Kukar untuk mendorong dan menggalakkan kembali program Gerakan Etam Mengaji (GEMA).

"Uji ini merupakan bagian integral dari visi dan misi pemerintahan kita dalam mendorong terwujudnya program gerakan etam mengaji, yang telah dicanangkan sebagai salah satu agenda prioritas pemerintah Kabupaten Kukar. Gerakan etam mengaji bukan sekadar sebuah program, namun sebuah komitmen untuk menghidupkan kembali semangat keagamaan dan spiritualitas di tengah-tengah masyarakat kita. Mengaji bukan hanya tentang membaca kitab-kitab suci, namun juga tentang memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya