Ragam
dinkes samarinda Kader Posyandu  Layanan Kesehatan 
Dinkes Samarinda Tingkatkan Kompetensi Kader Posyandu untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan
SELASAR.CO, Samarinda - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menggelar Jambore Kader Posyandu sebagai upaya untuk memperkuat kompetensi para kader posyandu dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat.
Kegiatan ini merupakan ajang kompetisi dan peningkatan kemampuan para kader yang memiliki peran vital dalam pelayanan kesehatan primer di tingkat komunitas. Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda yang juga Ketua Tim Kerja Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Samarinda, Budi Triyanto Hadi, menjelaskan, “Kami menggelar Jambore Kader Posyandu untuk melatih dan mengasah keterampilan mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dan efektif."
Budi menambahkan bahwa posyandu memiliki lima langkah utama dalam pelayanannya, yaitu pendaftaran, pengukuran, pencatatan, pemeriksaan kesehatan, dan penyuluhan. "Kelima langkah ini harus dikuasai dan disimulasikan dengan baik oleh para kader," ujarnya.
Pada acara jambore, para kader posyandu dari berbagai kecamatan di Samarinda menunjukkan kreativitas mereka melalui tarian yel-yel, simulasi pelayanan, dan ujian wawancara di depan juri. Fokus utama kegiatan ini adalah simulasi pelayanan, di mana kader menerima warga yang menjadi sasaran layanan, termasuk ibu hamil, bayi, balita, anak prasekolah, remaja, hingga lansia.
Berita Terkait
- Samarinda Sosialisasikan Integrasi Layanan Primer (ILP), Wujudkan Pelayanan Kesehatan Terpadu dari Bayi hingga Lansia
- Peringatan Maulid Nabi, Plt. Kepala DPPKB Samarinda Ajak Perkokoh Ketahanan Keluarga
- dr. Jaya Pastikan Efektivitas SOTK, Pimpin Rapat Koordinasi di Dinas Kesehatan Kaltim
- Live Streaming STV
Para juri menilai 25 kompetensi kader posyandu yang mencakup berbagai aspek pengelolaan posyandu, dengan predikat yang diberikan antara lain tingkat purwa, madya, dan utama. Penilaian ini mencakup kemampuan kader dalam mendeteksi potensi stunting, yang menjadi fokus penting dalam rangka penanganan gizi buruk di masyarakat.
Budi mengungkapkan, “Deteksi dini gizi kurang, buruk, dan stunting sangat penting, dan kader posyandu diharapkan dapat melakukan pendeteksian dan penanganan dengan lebih maksimal.”
Selain itu, program pemberian makanan tambahan (PMT) yang mendorong konsumsi makanan bergizi juga menjadi bagian dari penilaian. Kader yang berhasil memenuhi kriteria kompetensi akan diberikan sertifikat sesuai dengan predikat yang diraih.
Dinkes Samarinda berharap, melalui peningkatan kompetensi ini, para kader posyandu dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih baik dan turut serta dalam meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. "Melalui pelatihan yang intensif, kader posyandu akan menjadi agen perubahan yang efektif dalam meningkatkan kesehatan di Samarinda," tambah Budi.
Penulis: Redaksi Selasar
Editor: Awan