Ragam
BKKBN Kaltim  Pencegahan Stunting  Program Genting Program Genting BKKBN 
BKKBN Kaltim Resmi Luncurkan Program "Genting" untuk Cegah Stunting
SELASAR.CO, Samarinda – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Timur (Kaltim) secara resmi meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) pada Kamis (5/12). Acara ini digelar di Halaman Gedung Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) Olah Bebaya, Jalan Perjuangan 2, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara.
Program Genting merupakan bagian dari inisiatif nasional yang dipelopori oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga), Wihaji. Tujuan program ini adalah menurunkan angka stunting melalui kolaborasi seluruh elemen masyarakat.
Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Sunarto, menjelaskan bahwa program ini menerapkan pendekatan pentahelix, yang melibatkan sektor swasta, pemerintah, media, akademisi, dan masyarakat umum.
“Dalam program Genting, kami mengajak semua pihak, terutama sektor swasta, untuk menjadi orang tua asuh. Mereka akan membantu intervensi kepada keluarga yang berisiko stunting. Secara nasional, program ini menargetkan satu juta anak,” ujar Sunarto.
Berita Terkait
Intervensi Nutrisi dan Non-Nutrisi
Program Genting mencakup dua jenis intervensi, yaitu nutrisi dan non-nutrisi. Untuk aspek nutrisi, dibutuhkan biaya sekitar Rp 15 ribu per anak per hari. Sementara itu, intervensi non-nutrisi meliputi perbaikan rumah tidak layak huni, peningkatan akses sanitasi, penyediaan air bersih, hingga edukasi masyarakat.
“Edukasi masyarakat menjadi langkah inovatif dalam program ini. Kami memberikan ruang bagi masyarakat untuk aktif memberikan edukasi kepada keluarga yang berisiko stunting, sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” tambah Sunarto.
Dukungan dari Sektor Swasta
Sunarto menyampaikan apresiasinya terhadap sektor swasta yang telah menunjukkan komitmen sebagai orang tua asuh. Dalam peluncuran ini, dilakukan juga akad kerja sama dengan pihak swasta di Kaltim.
“Target kami di Kaltim adalah mengintervensi 9.515 keluarga yang berisiko stunting. Kami akan terus mencari orang tua asuh lainnya, baik dari kalangan swasta maupun individu, untuk memastikan target tersebut tercapai. Data keluarga berisiko sudah kami miliki secara rinci, by name by address,” jelasnya.
Sebagai bagian dari peluncuran ini, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga juga memperkenalkan logo baru program Genting. Logo tersebut diharapkan dapat menjadi simbol semangat dan kerja sama dalam menyelesaikan masalah stunting di Indonesia.
Program Genting menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan generasi masa depan yang sehat dan berkualitas.
Penulis: Redaksi Selasar
Editor: Awan