Kutai Timur

BPBD Kutai Timur  BPBD Kutim  Banjir di Sangatta  Banjir Sangatta 

BPBD Kutim Tak Terlihat di Lokasi Banjir, Idris Syam: Itu Infonya Dari Mana?



SELASAR.CO, Sangatta - Sejak hari pertama terjadinya musibah banjir, Tim SAR Gabungan dari Basarnas, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, TNI-Polri, PMI, Tagana, LKK, Orari dan Rapi, secara bergantian melakukan monitoring ke sejumlah titik banjir di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.

Namun, hingga hari ke-5 musibah banjir, berdasarkan informasi masyarakat, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur, selaku leading sector kebencanaan di daerah, belum terlihat di titik-titik banjir.

Oleh sebab itu, Wilhelmus Wio Doi selaku Ketua Tim SAR Gabungan Kutim, atas nama kemanusiaan mengajak personel BPBD untuk turun ke titik banjir bersama Tim SAR Gabungan, membantu masyarakat yang tengah mendapat musibah.

“Lagi-lagi kami mengajak kawan-kawan dari leading sector kami, kawan-kawan dari BPBD Kutim. Memang sampai saat ini belum terlihat bergabung bersama Tim SAR Gabungan yang ada di lapangan,” sebut Wilhelmus didampingi berbagai unsur Tim SAR Gabungan.

“Kami berharap kawan-kawan dari BPBD bisa segera bergabung dan memberikan bantuan moril, supaya kita bisa lebih bersemangat dan bersama-sama untuk melayani kemanusiaan seperti ini,” tambahnya.

Berdasarkan informasi dari masyarakat, Tim BPBD hanya menyerahkan bantuan perahu karet, WC portable dan pelampung ke pihak desa.

Dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala BPBD Kutim Muhammad Idris Syam menyebut pihaknya sejak awal telah menugaskan tim. Kemungkinan personel BPBD saat di lapangan tidak menggunakan pakaian lapangan BPBD, sehingga seolah-olah tidak ada.

“Itu infonya dari mana, karena sejak kemarin itu kami selalu menugaskan teman-teman untuk standby atau melihat langsung ke TKP,” sebut M Idris saat dikonfirmasi via telepon.

Dirinya menjelaskan, hari ini BPBD bersama dengan tim gabungan dari relawan PMI baru saja mengeluarkan perahu-perahu untuk membantu masyarakat di daerah rawa-rawa.

“Tapi saya berani menjamin, menggaransi bahwa teman-teman itu selalu berkoordinasi dan ada laporan-laporannya, pemantauannya itu. Jadi perlu diklarifikasi, bahwa kami sejak awal ada bencana, ada laporan dari masyarakat, langsung melakukan pemantauan dan pendampingan,” urainya.

Sementara terkait bencana banjir yang terjadi di Sangatta saat ini, pihaknya belum mengeluarkan situasi darurat. Lantaran belum ada situasi seperti rumah yang tenggelam dan masyarakat tidak dapat emasak dan beraktivitas.

 

“Karena itu harus ada rekomendasi dari bupati, konsekuensinya akan keluar dana siap pakai, biaya tidak terduga. Jika sudah keluar itu maka kita akan mengerahkan semua tenaga untuk penyelamatan,” ucapnya.

Meski trend sejak pagi mengalami kenaikan air, namun belum terlalu ekstrem. Oleh sebab itu, saat ini BPBD sifatnya menunggu tim melakukan kajian menentukan luasan dan jumlah masyarakat yang terdampak.

“Untuk bantuan logistik dari BPBD itu memang belum, karena urusan logisik itu untuk saat ini memang anggarannya belum ada cair, kemudian itu pun terbatas. Sebenarnya logistik itu lebih banyak kita koordinasi dengan Dinas Sosial,” tutupnya.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya