Kutai Timur

Bayi Dibuang  Pembuangan Bayi  Mayat Bayi Jasad Bayi  Bayi Dibuang di Sangatta  Polres Kutim 

Niat Bakar Sampah, Warga Malah Temukan Jasad Bayi Dalam Kresek



SELASAR.CO, Sangatta – Warga Jalan Komando 2, Desa Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), digegerkan penemuan jasad bayi yang terbungkus kantong plastik pada Selasa (3/6/2025) dini hari. Penemuan yang mengejutkan ini terjadi saat seorang warga berniat membakar sampah, namun justru mencium bau menyengat yang tak biasa.

"Tadi ada laporan dari masyarakat. Jalan Komando Desa Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur. Ada masyarakat yang menemukan jasad bayi yang diduga dibuang oleh orang tuanya," terang Kapolres Kutim AKBP Chandra Hermawan, melalui Kasi Humas Polres Kutim, Aiptu Wahyu Winarko.

Menurut Aiptu Wahyu, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 05.00 atau 06.00 Wita. Awalnya, warga yang hendak membakar sampah mencium aroma busuk yang kuat.

"Curiga dengan bau tersebut, mereka menyangka itu adalah bangkai kucing atau binatang lain di dalam kantong plastik yang mencurigakan. Dengan niat untuk menguburkannya, warga pun membuka kantong plastik tersebut. Namun, betapa terkejutnya mereka saat mengetahui isi kantong itu bukanlah bangkai hewan, melainkan sesosok jasad bayi," ucapnya.

Petugas kepolisian pun langsung mendatangi lokasi penemuan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Jasad bayi tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh tim medis.

"Pada saat polisi datang ke sana, posisi bayinya dibungkus semacam kantong plastik atau kresek. Itu sementara masih olah TKP petugas yang di sana, kemudian jenazah atau jasadnya dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan oleh dokter," jelas Aiptu Wahyu.

Meskipun jenis kelamin bayi belum dapat diungkapkan secara pasti, Aiptu Wahyu menyebutkan bahwa kondisi jasad bayi sudah mulai membengkak dan membusuk, diperkirakan sudah dua hingga tiga hari semenjak dibuang. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya ari-ari yang masih menempel pada jasad bayi.

Kondisi ini berbeda dengan kasus penemuan bayi di kanal sebelumnya, di mana ari-ari tidak ditemukan dan jasad bayi hanyut terbawa arus sungai, sehingga proses pembusukan mungkin tidak secepat ini. Lokasi penemuan kali ini berada di lahan kosong dekat pembuangan sampah warga, yang biasanya digunakan untuk membakar ranting atau sampah rumah tangga.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu siapa orang tua dari bayi malang tersebut. "Ini masih dalam proses penyidikan kepolisian. Saya imbau juga kepada masyarakat mungkin yang kira-kira melihat seseorang mencurigakan ke sana kemari. Kita kan tidak tahu ini yang buang orang mana," ujar Aiptu Wahyu.

Dugaan awal, bayi tersebut dibuang pada saat subuh atau tengah malam, dan kemungkinan sudah dalam kondisi meninggal dunia saat dibuang, mengingat tidak ada warga yang mendengar tangisan bayi. Pihak kepolisian juga mengharapkan bantuan dari masyarakat, khususnya yang berada di sekitar Jalan Komando, untuk memberikan informasi jika memiliki rekaman CCTV yang mengarah ke jalan di seputaran lokasi.

"Kalau ada masyarakat atau warga sekitar yang punya rekaman CCTV yang mengarah ke jalan di seputaran Gang Komando, mungkin bisa menghubungi kami untuk membantu mencari titik terang dari kasus pembuangan bayi ini. Mudah-mudahan dengan adanya CCTV di sekitaran situ bisa membantu penyelidikan lebih baik," tutup Aiptu Wahyu.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya