Utama

Jalan Nasional Jalan nasional di kaltim Jalan di Kaltim Pembangunan IKN  Jalan di IKN 

Jalan Nasional di Kaltim Memprihatinkan, Akademisi Soroti Fokus Berlebihan pada IKN



Akademisi Teknik Sipil Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), Tumingan.
Akademisi Teknik Sipil Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), Tumingan.

SELASAR.CO, Samarinda - Kondisi jalan nasional di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) semakin memprihatinkan. Banyak ruas jalan mengalami kerusakan yang cukup parah, namun belum mendapatkan penanganan maksimal dari pemerintah pusat.

Akademisi Teknik Sipil Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), Tumingan, menilai kerusakan jalan tersebut merupakan dampak dari kebijakan efisiensi anggaran dan fokus yang berlebihan pada pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Memang selama ini, penanganan jalan nasional menjadi tanggung jawab Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN). Tapi sejak ada proyek besar di IKN, perhatian dan anggaran banyak tersedot ke sana. Akibatnya, jalan-jalan nasional di luar wilayah IKN tidak menjadi prioritas,” ujar Tumingan saat dihubungi Selasar, Kamis (19/6/2025).

Menurutnya, kondisi ini diperparah dengan pemotongan anggaran di sektor infrastruktur, terutama untuk pemeliharaan jalan. “Kami melihat ada penurunan signifikan dalam kegiatan pemeliharaan. Teman-teman di lapangan pun mengeluhkan hal serupa,” tambahnya.

Tumingan juga menyampaikan bahwa beberapa tahun lalu, perwakilan rakyat seperti anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Timur aktif menyuarakan persoalan jalan rusak. Namun belakangan, suara tersebut semakin jarang terdengar.

“Dulu sempat disuarakan oleh Pak Irwan Fecho dari DPR RI, tapi sekarang sepi. Padahal kondisi jalan sangat butuh perhatian, banyak yang sulit dilalui, terutama untuk kendaraan berat,” ungkapnya.

Diketahui, Irwan duduk di Komisi V DPR RI periode 2019-2024. Selama itu politikus Partai Demokrat tersebut rajin memperjuangkan anggaran untuk infrastruktur di Kaltim.

Kembali ke Tumingan, ia berharap pemerintah pusat, khususnya Presiden dan Menteri Pekerjaan Umum (PU) yang baru, dapat kembali memberikan perhatian terhadap infrastruktur dasar di daerah, termasuk jalan nasional di Kalimantan Timur.

“Perlu ada keberpihakan kebijakan yang seimbang. Jangan sampai pembangunan IKN membuat daerah lain tertinggal dari segi infrastruktur dasar,” tegas Tumingan.

Ia juga mengusulkan agar ke depan ada forum komunikasi reguler antara pemerintah pusat, BPJN, dan pemerintah daerah untuk membahas distribusi anggaran dan prioritas pembangunan jalan secara lebih adil.

Berdasarkan data dari satu data Kalimantan Timur, total panjang jalan nasional di Kalimantan Timur terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2021 tercatat sepanjang 1.706,23 km, meningkat menjadi 1.707,86 km pada 2022, kemudian 1.806,75 km pada 2023, dan mencapai 1.806,76 km di tahun 2024.

Namun, meskipun panjang jalan bertambah, kualitas jalannya tidak menunjukkan tren yang konsisten. Kondisi jalan baik sempat menurun pada 2023 menjadi hanya 285,30 km, sebelum kembali meningkat di 2024 menjadi 477,23 km. Jalan dengan kondisi sedang juga mengalami fluktuasi, dengan panjang 1.143,13 km pada 2024.

Adapun panjang jalan yang mengalami kerusakan ringan masih cukup signifikan, yakni 147,39 km pada 2024. Sedangkan untuk jalan rusak berat, sempat meningkat hingga 100,58 km pada 2023, namun menurun drastis pada 2024 menjadi hanya 39,01 km.

Secara keseluruhan, panjang jalan nasional dengan kondisi mantap terus meningkat, dari 1.403,61 km pada 2021 menjadi 1.620,36 km di tahun 2024. Ini setara dengan 89,68 persen dari total panjang jalan nasional yang dinyatakan dalam kondisi baik dan sedang.

Sebaliknya, jalan dalam kondisi tidak mantap (rusak ringan dan berat) mengalami penurunan dari 302,62 km (17,74 persen) di 2021 menjadi 186,40 km (10,32 persen) pada 2024.

Meski demikian, angka jalan rusak berat yang sempat tinggi di tahun 2023 menunjukkan masih perlunya perhatian lebih terhadap ruas-ruas jalan nasional tertentu, khususnya yang berada di luar kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Penulis: Boy
Editor: Awan

Berita Lainnya