Paser

Agen Perubahan Pemkab Paser Pemkab Tana Paser 

Bangun Masa Depan dari Sekarang, Pemkab Paser Dorong Anak Jadi Agen Perubahan



SELASAR.CO, TANA PASER — Anak-anak bukan hanya harapan masa depan, mereka adalah bagian penting dari hari ini. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser menegaskan komitmen untuk menjadikan anak sebagai subjek pembangunan dan agen perubahan melalui peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 yang digelar di Gedung Awa Mangkuruku, Jumat (01/08/2025).

Wakil Bupati Paser, Ikhwan Antasari, menyampaikan bahwa perhatian terhadap anak tidak cukup diwujudkan lewat seremoni semata. Lebih dari itu, dibutuhkan tindakan nyata dalam memastikan pemenuhan hak-hak anak, mulai dari gizi, pendidikan, hingga lingkungan yang mendukung tumbuh kembang mereka.

“Kita ingin anak-anak Paser tumbuh menjadi generasi unggul, berkarakter, dan punya kontribusi nyata untuk daerah. Mereka harus disiapkan bukan hanya untuk masa depan, tapi untuk jadi bagian dari solusi hari ini,” ujar Ikhwan dalam sambutannya.

Pemkab Paser, kata Ikhwan, terus berupaya mencegah stunting sejak dini melalui program pemenuhan gizi yang merata, baik di kota maupun pelosok desa. Di saat yang sama, akses pendidikan yang inklusif dan bermutu juga menjadi prioritas utama.

“Kami tidak ingin ada anak Paser yang tertinggal. Gizi, pendidikan, hingga karakter mereka adalah investasi besar bagi masa depan kabupaten ini,” tegasnya.

Forum Anak: Dari Suara Kecil Menjadi Penggerak Besar

Momentum HAN juga menjadi panggung bagi Forum Anak Kabupaten Paser, wadah aspirasi anak-anak yang kini telah berkembang menjadi kekuatan baru dalam proses pembangunan.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Pengarusutamaan Gender DP2KBP3A Paser, Rusnawati, mengungkapkan bahwa Forum Anak telah melaksanakan berbagai program sejak satu tahun terakhir, mencakup bidang pendidikan, sosial, dan kesehatan—semuanya digagas dan dijalankan langsung oleh anak-anak.

“Mereka bukan hanya didengar, tapi juga diberi ruang untuk merancang dan memimpin kegiatan. Tahun ini, perhatian kami secara khusus diberikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus,” ujar Rusnawati.

Peringatan HAN tahun ini menjadi tahun ketiga yang secara khusus menghadirkan anak-anak difabel sebagai pusat kegiatan. Tujuannya bukan sekadar memberi ruang berekspresi, tetapi juga mengubah cara pandang masyarakat—bahwa setiap anak punya potensi, apa pun latar belakangnya.

Menuju Kabupaten Layak Anak

Untuk mewujudkan Kabupaten Layak Anak, Pemkab Paser menyadari perlunya kolaborasi lintas sektor. Mulai dari keluarga, sekolah, komunitas, hingga dunia usaha dan lembaga pemerintah.

“Kami ingin anak-anak dilibatkan dalam forum pembangunan seperti Musrenbang. Suara mereka penting, karena mereka tahu apa yang mereka butuhkan,” tegas Rusnawati.

Peringatan HAN ke-41 ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk anggota DPRD, perwakilan PT Kideco dan Bankaltimtara, pelaku Gerakan Literasi Sekolah dan Budaya (GLSB), tenaga kesehatan, serta anak-anak dari Forum Anak dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Dengan semangat “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”, Kabupaten Paser meneguhkan langkahnya: membangun masa depan dimulai dari mendengar dan mempercayai anak-anak hari ini.

Penulis: Redaksi Selasar
Editor: Awan

Berita Lainnya