Utama

Aliansi Mahakam aliansi Mahakam gelar baksos dan doa bersama doa bersama komitmen dalam perjuangan rakyat aliansi mahakam  Dan polresta Samarinda Polresta Samarinda 

Aliansi Mahakam Gelar Baksos dan Doa Bersama, Tegaskan Komitmen Damai Dalam Perjuangan Rakyat



SELASAR.CO, Samarinda - Aliansi Mahakam bersama Polresta Samarinda, perwakilan sejumlah rektor universitas, dan tokoh-tokoh agama di Kalimantan Timur melaksanakan kegiatan bakti sosial dan doa bersama, sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat Kota Samarinda.

Kegiatan yang berlangsung secara terbuka itu dilaksanakan di salah satu titik komunitas warga dan dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat. Dalam agenda tersebut, aliansi menyalurkan bantuan berupa paket sembako dan menggelar doa lintas agama bersama warga.

“Kegiatan ini adalah simbol bahwa perjuangan kami tidak identik dengan kekerasan atau anarkisme. Ini adalah bentuk nyata dari aspirasi damai,” ujar Jenderal Lapangan Aliansi Mahakam, Renaldi Saputra, Kamis (11/9/2025).

Renaldi menegaskan bahwa kegiatan sosial ini tidak dimaksudkan sebagai bentuk kompromi atau penurunan sikap kritis Aliansi Mahakam. Sebaliknya, menurutnya, ini adalah bukti bahwa perjuangan bisa dilakukan tanpa merugikan masyarakat atau merusak fasilitas umum.

Lebih lanjut, Renaldi juga menyampaikan klarifikasi terkait aksi demonstrasi pada 1 September 2025 di depan Kantor DPRD Provinsi Kalimantan Timur. Ia menegaskan bahwa segala bentuk tindakan anarkisme, pengrusakan, maupun pembakaran fasilitas bukan bagian dari inisiatif Aliansi Mahakam.

“Kami tetap konsisten bahwa setiap aksi adalah ruang menyampaikan aspirasi rakyat. Bukan ajang kekerasan atau merusak. Tindakan destruktif bukan solusi. Kami belajar dari kejadian di Makassar, NTB, dan daerah lain,” jelas Renaldi.

Terkait penangkapan empat aktivis Aliansi Mahakam pada malam sebelum aksi 1 September, Renaldi menyebut bahwa kebebasan mereka adalah harga mati.

“Penangguhan penahanan terhadap empat kawan kami pada 5 September adalah hasil solidaritas luas. Termasuk dukungan dari Cipayung, bantuan hukum, serta Rektor Universitas Mulawarman yang menjadi penjamin,” katanya.

Ia menambahkan bahwa sebagai bentuk tanggung jawab terhadap proses hukum yang sedang berjalan, keempat aktivis tersebut tidak akan dilibatkan dalam aksi lanjutan selama masa penangguhan berlangsung.

Di akhir pernyataannya, Renaldi menyerukan kepada mahasiswa dan masyarakat Samarinda untuk tetap fokus pada akar persoalan, tidak mudah terprovokasi, dan menjaga kedamaian dalam menyuarakan pendapat.

“Aliansi Mahakam akan terus bergerak. Lebih solid, lebih terorganisir, dan tetap disiplin. Keselamatan massa aksi adalah prioritas utama kami,” tutup Renaldi.

Penulis: Boy
Editor: Awan

Berita Lainnya