Ragam

rekrut tentara 

Mabes Pindah ke Kaltim, TNI Berencana Rekrut 3.000 Personel Baru



Mayjen TNI Subiyanto, Pangdam VI Mulawarman
Mayjen TNI Subiyanto, Pangdam VI Mulawarman

SELASAR.CO, Samarinda – Rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) Indonesia dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim), tidak semata-mata hanya memindahkan kantor pusat pemerintahan seperti Istana Kepresidenan, Kantor Kementerian, dan lain-lain. Namun hal ini juga akan memindahkan pusat pertahanan negara, baik TNI maupun Polri.

Mayjen TNI Subiyanto, Pangdam VI Mulawarman mengatakan, meski belum mengetahui lokasi pembangunan markas besar (Mabes) TNI, yang jelas artileri pertahanan udara pasti akan berada dekat dengan bandara, karena berkaitan dengan pengamanan objek vital.

“Lokasinya belum tahu. Nanti kalau kita sudah tahu Istana Negara di mana, kemudian kementerian dimana, baru kita menyesuaikan,” ucapnya.

Subiyanto mengatakan, untuk kebutuhan lahan, kurang lebih akan sama dengan luas Mabes TNI saat ini yang berada di Cilangkap, Jakarta Timur, yaitu sekitar 10-20 hektare. Rencananya pada tahun 2020, pihaknya akan mengadakan perekrutan personel TNI yang baru, untuk menambah kekuatan pengaman di lokasi IKN. Nantinya dalam proses rekrutmen ini, akan dilakukan untuk putra daerah di Kaltim.

“Saya mengusulkan kemarin ada beberapa satuan yang dibentuk baru. Kemudian tahun depan rekrutmen prajurit juga harus nambah. Untuk Kodam IV Mulawarman butuh 2.000-3.000 personel baru. Seperti kalau sekarang di Kaltim ini satu desa satu babinsa, kalau di Jakarta bisa sampai tiga hingga empat babinsa per desa,” jelasnya.

Selain menambah jumlah personel, TNI sebagai kekuatan sistem pertahanan utama NKRI, TNI juga berencana melakukan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista). Hal ini bukan tanpa alasan, posisi Kaltim yang berbatasan langsung dengan Malaysia, serta berbatasan udara dekat dengan Filipina dan Singapura, mengharuskan TNI memiliki sistem persenjataan jenis berbeda dengan yang ada saat ini. Penambahan alutsista baru ini rencananya akan dimulai pada tahun 2020.

“Kalau ibu kota sekarang ini kan jauh dari negara tetangga, pasti juga berbeda senjatannya jika ibu kota pindah ke Kaltim,” pungkas Mayjen Subiyanto.

 

 

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Er Riyadi

Berita Lainnya