Utama
jembatan mahakam tertabrak 
Setahun, Jembatan Mahakam Diseruduk Tongkang Tiga Kali
SELASAR.CO, Samarinda – Jembatan Mahakam lagi-lagi ditabrak oleh tongkang batu bara. Pada Minggu (17/11/2019) sekitar pukul 20.28 Wita, Tug Boat (TB) ENTEBE EMERALD 59 yang menarik tongkang BG FINANCIA 37 tanpa muatan, sedang berlayar menuju perairan Kutai Kartanegara. Tongkang itu menabrak fender (tiang) 3 Jembatan Mahakam, sehingga menyebabkan suara nyaring dan getaran kuat.
Kejadian tersebut sempat direkam oleh CCTV yang terpasang di bawah jembatan. Selain itu, seorang driver ojek online (ojol) juga merekam dan menyebarkannya di media sosial. Video berdurasi 00.11 detik itu mengabarkan dirinya tengah melintas di atas Jembatan Mahakam dan merasakan getaran yang berasal dari bawah.
Jembatan Mahakam diseruduk tongkang ini bukanlah kejadian pertama. Pada tahun 2019 saja, hingga November ini, sudah 3 kali jembatan penghubung Samarinda dan Samarinda Seberang ini dihantam tongkang. Pertama, pada 28 April 2019, oleh tongkang Indo Sukses 25 yang ditarik TB Capricorn 126. Berikutnya 30 Juni 2019, oleh tongkang Robby 101 yang ditarik TB Blora 2.
Herdi Setiawan, Plh Kasi Keselamatan Berlayar menjelaskan, dirinya selaku pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda, sudah menangani kasus penabrakan fender sebanyak tiga kali sepanjang tahun 2019.
Berita Terkait
“Kapal berlayar dari Muara Berau menuju daerah Kukar. Pagi tadi kami sudah memeriksa titik melalui CCTV yang terpasang di Jembatan. Posisi fender hanya tersenggol. Fungsi fender untuk melindungi tiang utama, jadi wajar apabila tertabrak. Terkait keretakan, nanti pihak lain yang menangani. Di luar pilar utama nanti yang menangani PUPR, yang akan dipandu oleh pihak Pelindo,” ucapnya.
Saksi mata diperiksa di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Samarinda (18/11/2019)
Saat ini, KSOP juga sudah memanggil 5 orang dari pihak kapal dan 1 orang dari pihak agen yang akan dimintai keterangan. “Dokumen berlayar sementara kita tarik, selesai pengurusan baru akan kami kembalikan,” terang Herdi.
Sedangkan Marsudi, Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) 14 PUPR Jembatan Mahakam menuturkan, pihaknya sudah turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan terkait sejauh mana kerusakan yang terjadi.
“Hasil pemeriksaan kami, tadi posisi bawah yang mengalami kerusakan, tapi kami perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Yang ditabrak adalah pilar 3 sisi hilir. Kalau kelayakan, saat ini saya tidak bisa komentar, nanti tim ahli yang akan melakukan pemeriksaan. Kami juga masih berkoordinasi dengan pihak KSOP dan Polsek Pelabuhan terkait saksi,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, perbaikan fender yang sebelumnya sudah pernah ditabrak beberapa bulan lalu, sudah berjalan sekitar 85 persen. Akhir tahun perbaikan itu diupayakan rampung.
Sementara itu, Suhadi Hamid Aly, General Manager Pelindo 4 menjelaskan, saat ini sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait, pada rapat Senin (18/11/2019) pagi yang dilaksanakan di ruang rapat Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) di jalan Yos Sudarso.
Suhadi menuturkan, kejadian semalam di luar jadwal pengolongan kapal yang harusnya melintas. Dia memaparkan, dalam sehari ada 2 shift pengolongan terhadap kapal tongkang yang akan melintas, yakni pada pukul 06.00-10.00 Wita dan pukul 14.00-18.00 Wita.
“Untuk jumlah kapal yang kita tangani per harinya bisa 30 hingga 50 kapal. Dalam sekali pemanduan bisa mencapai waktu hingga 30 menit, tergantung arus sungai, karena kami tidak bisa memprediksi. Ada sekitar 4-5 kapal pemandu dan pihak kami akan standby di belakang Bigmall,” ulas Suhadi.
Iptu Abdul Rauf, Wakapolsek Pelabuhan, mengaku sudah menerima kabar tersebut. Pihaknya saat ini tengah menindaklanjuti kejadian tersebut.
“Kami membenarkan adanya laporan terkait tongkang yang menabrak Jembatan Mahakam pada malam tadi. Kami dari unit KP3 juga sudah ke TKP (tempat kejadian perkara) dan masih terus melakukan koordinasi dengan KSOP dan Pelindo. Hasilnya kami belum bisa pastikan,” jelasnya.
Penulis: Fatatul Fadillah
Editor: Awan