Utama

jembatan mahakam tertabrak 

Wagub Rasakan Getaran saat Jembatan Mahakam Ditabrak Ponton Batu Bara



Potongan gambar CCTV detik-detik tertabraknya pilar Jembatan Mahakam
Potongan gambar CCTV detik-detik tertabraknya pilar Jembatan Mahakam

SELASAR.CO, Samarinda - Insiden tongkang batu bara menabrak konstruksi Jembatan Mahakam terus terulang. Minggu, (17/11/2019) kemarin sekitar pukul 20.28 Wita tongkang batu bara kembali menabrak bagian pilar tiga jembatan yang dibuka sejak 1987 itu.

Tidak berselang lama setelah kejadian tersebut, video CCTV yang merekam jelas detik-detik peristiwa itu pun tersebar di media sosial. CCTV itu menempel di bawah jembatan. Tongkang ketika itu berusaha melewati kolong Jembatan Mahakam.

Namun, sisi kanan bagian depan tongkang menyenggol bagian pilar tiga. Akibat besi beradu dengan beton, terjadi getaran cukup keras, hingga membuat gambar rekaman CCTV juga ikut bergoyang. Suara keras pun terdengar akibat peristiwa itu.

Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kaltim turut menjadi saksi kerasnya benturan itu. Dirinya yang saat itu sedang menghadiri penutupan Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas) kelima di Hotel Harris, mangaku mendengar bahkan merasakan getaran setelah jembatan Mahakam tertabrak.

"Saya sedang memberikan sambutan dan mendengar suaranya. Bahkan bukan kedengaran lagi, terasa getarannya. Saya kira pertama apa yang meledak," ungkapnya saat ditemui di kantor Gubernur Kaltim, Senin (18/11/2019).

Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kaltim

Diminta tanggapannya, Hadi berujar hal ini menjadi tanggung jawab Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda. "Kan ini yang mengelola KSOP. Harusnya mereka bikin aturan dan rambu-rambu yang jelas. Dari pihak pengusaha ingatlah ini kan sudah sering terjadi. Seharusnya jalannya diperlambat. Ini (kapal) tidak seperti mobil, harus dari sekian ratus meter siap," ujarnya.

Dia pun mengaku belum menerima laporan resmi dari pihak terkait. Wagub berencana memanggil langsung instansi-instansi yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

"Belum ada laporan, baru kamu (wartawan) saja yang lapor. Harusnya kan ada laporan, nanti saya panggil pihak terkait, seperti ESDM, PU, KSOP untuk membuat laporan," pungkasnya.

 

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya