Utama

PKL Sungai Dama 

Bikin Macet dan Rugikan Pedagang Pasar, PKL di Sungai Dama Bakal Ditertibkan



Pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Otto Iskandar Dinata, Sungai Dama.
Pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Otto Iskandar Dinata, Sungai Dama.

SELASAR.CO, Samarinda – Persoalan pedagang kaki lima (PKL) bagai benang kusut yang tak kunjung terurai. Padahal tindakan demi tindakan sudah dilakukan. Mulai dari imbauan, hingga pembongkaran sudah berkali-kali dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Samarinda. Terutama bagi PKL yang berada di depan Pasar Sungai Dama, Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista).

Penertiban demi penertiban tidak membuat jera para PKL untuk kembali mengisi ruang di tepi jalan. Selain menjadi sumber masalah kemacetan lalu lintas, juga merugikan pedagang yang berjualan di dalam Pasar Sugai Dama.

Menyikapi hal itu, Kepala Satpol PP Darhamsyah mengaku sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah instansi yang harus dilibatkan dalam penertiban PKL liar kali ini. Sehingga ke depannya penertiban PKL tidak sia-sia.

"Memang penertiban ini perlu dijalankan bersama. Makanya kami sudah memanggil pihak terkait terutama yang punya wilayah seperti camat dan lurah," jelasnya.

Menurut Darham, keterlibatan pihak kecamatan dan kelurahan sangat diperlukan untuk menuntaskan permasalahan PKL. Terutama dalam hal pendekatan persuasif kepada PKL di kawasan tersebut. Sebab persoalan ini sudah dibiarkan dalam kurun waktu yang lama.

Terpisah, Sekretaris Satpol PP Samarinda Syahrir mengaku sudah mendapat mandat dari Wali Kota Syaharie Jaang untuk menertibkan PKL di depan Pasar Sungai Dama. Pihaknya pun tak bisa mengelak, meski harus mengatur strategi jitu sebelum turun.

"Kalau sudah perintah Pak Wali, tidak ada alasan lagi. Secepatnya akan kami tertibkan," tegas Syahrir.

Meski demikian belum lama ini ia sudah mendapat laporan dari Kepala Bidang (Kabid) Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum), pihaknya sudah mengumpulkan seluruh camat dan lurah, termasuk yang berwenang di kawasan Sungai Dama. Mereka akan membantu agar penertiban PKL bisa dijalankan lebih efektif.

"Saat ini mereka (trantibum) sedang menyusun strategi. Yang pasti harus persuasif (pendekatan halus) dulu," bebernya.

Sebab bagi Syahrir, kegiatan secara masif sudah sering dijalankan, namun PKL liar kembali memakan bahu jalan. Hal inipun turut menyumbang kemacetan di Sungai Dama. "Tak heran kalau Pak Wali menegur. Makanya kami perlu bantuan juga dari camat dan lurah," tutup Syahrir.

 

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya