Hukrim
Penemuan jasad 
Jenazah Yang Ditemukan Terborgol Ternyata Terlibat Kasus Pencurian Motor
SELASAR.CO, Samarinda - Beberapa waktu lalu masyarakat daerah Sanga-sanga, Kutai Kartanegara dihebohkan dengan penemuan jenazah yang sudah membengkak dalam keadaan tangan terborgol, pada Senin (6/1/2019) lalu. Jasad berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan pertama kali oleh Heradi (29), yang merupakan jurumudi Kapal TB Intan Megah 24, saat sedang mengecat cerobong kapal dan mencium bau menyengat di sekitar perairan.
Identitas mayat terborgol itu akhirnya terungkap, yakni Andi Tomi Alun Samudera Koleba (21). Ia merupakan mantan Residivis Pencurian Motor dan penadah barang curian.
Dijelaskan Kapolsek Samarinda Seberang Suko Widodo, bahwa pihaknya membenarkan telah melakukan penangkapan terhadap almarhum Andi. Hal itu berlangsung pada Jumat (03/01/2020) malam, dalam operasi penangkapan terhadap Almarhum di kediamannya Jalan K.H Khairun Nafsi Samarinda Seberang.
Penangkapan ini merupakan hasil dari pengembangan kasus pencurian kendaraan bermotor.
Berita Terkait
"Kita melakukan penangkapan dan penggeledahan terhadap korban, karena korban masuk dalam daftar pencarian orang dari laporan hasil tangkapan rekannya dengan kasus pencurian kendaraan bermotor yang berhasil kita amankan sebelumnya," jelasnya.
Dari penuturan Suko mengenai kronologi penangkapan tersebut, yang bersangkutan dalam keadaan terborgol berusaha kabur dengan melompati sebuah tembok yang bahkan tingginya sampai 2 meter.
"Kami mengamankan almarhum dengan cara memborgol tangannya. Saat petugas melanjutkan penggeledahan untuk mencari barang bukti disitu pula Almarhum kabur ke arah semak-semak rawa yang terletak di belakang rumah korban," ungkapnya.
"Anggota saya disitu 2 orang, yang 3 orang didalam mobil baru datang. Almarhum lari sempat diteriaki anggota. Larinya kencang sekali. Bahkan untuk meloncati pagar pun kaya semacam, loncatan apa itu. Apakah dia ahlinya loncat kita gak tau. Anggota melakukan pengejaran tidak menemukan arah rimbanya," tambah Suko.
Pihak Polsek Samarinda Seberang akhirnya kehilangan jejak malam itu, dan menghentikan pencarian. Proses pencarian baru disambung beberapa hari kemudian. "Beberapa hari kemudian baru kita mencari," katanya.
Tidak ingin kehilangan jejak, pihak Kepolisian pun sempat mendatangi kediaman ibu tiri korban untuk dimintai keterangan. Dan rupanya, korban sempat mendatangi ibu tiri nya dan meminta tolong untuk bersembunyi.
"Malam yang sama petugas kami juga datangi rumah ibu tiri nya. Disana kami meminta keterangan si ibu, dan mengakui bahwa anaknya sempat datang meminta tolong, tapi ibunya hanya memberikan uang sejumlah Rp 17.000. Almarhum kemudian kabur lagi," serunya.
Penulis: Fatatul Fadillah
Editor: Yoghy Irfan