Utama

bandara APT Pranoto banjir 

Akses Bandara APT Pranoto Rawan Banjir, Investor Bisa Lari dari Samarinda



Kepala Bandara APT Pranoto, Dodi Dharma Cahyadi
Kepala Bandara APT Pranoto, Dodi Dharma Cahyadi

SELASAR.CO, Samarinda - Hujan lebat melanda Samarinda pada Sabtu (11/01/2020), sejak sekitar pukul 4.30 Wita hingga menjelang siang. Akibatnya, beberapa kawasan di Kota Tepian terendam banjir. Jalan DI Panjaitan, yang merupakan akses utama menuju bandara APT Pranoto, juga kebanjiran.

Jalan tersebut sempat ditutup oleh polisi lalu-lintas karena tingginya air yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan. Selain itu, akses alternatif melewati Perumahan Griya Mukti Sejahtera juga tidak bisa dilewati. Daerah Lempake pun terendam banjir.

Sehingga, warga yang hendak ke bandara, harus menggunakan truk yang dikerahkan petugas dari kepolisian, TNI, Basarnas, Satpol PP, hingga BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah).

Berkaca dari kejadian tersebut, Kepala Bandara APT Pranoto Dodi Dharma Cahyadi meminta pihak pemerintah baik Pemprov Kaltim maupun Pemkot Samarinda, untuk memberikan prioritas terhadap penyelesaian banjir di kawasan ini.

"Aksesibilitas itu penting karena untuk menumbuhkan penumpang, dengan begitu kita dapat menarik investor bisa masuk ke Samarinda. Bagaimana kalau kita tidak memperbaiki aksesibilitasnya, investor juga malas (untuk berinvestasi)," ujarnya.

Calon penumpang diangkut truk, karena akses bandara terendam banjir

Dodi menambahkan selama ini pihak pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, terus melakukan perbaikan layanan yang ada di Bandara APT Pranoto.

"Karena kalau di sini (terminal bandara) kami sudah benar-benar prioritaskan, kemudian dari Kementerian Perhubungan terkait dengan perpanjangan landasan dan sebagainya, otomatis banyak orang masuk ke sini (Bandara APT Pranoto). Sementara aksesibilitasnya tidak sepadan," jelasnya.

Meski begitu dirinya yakin pemimpin di daerah, sudah memikirkan jauh terkait penyelesaian banjir di akses utama bandara APT Pranoto.

"Kalau bisa transportasi lanjutan itu ada untuk mendukung akses. Bukan hanya bus atau taksi saja, kalau bisa ada kereta api, bisa jadi lebih murah, itu sebagai penunjang rotasi di bandara APT Pranoto," pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya