Utama

Kansai Electic Power 

Perusahaan Jepang Tawarkan Suplai Listrik untuk Kaltim



Direktur Kansai Electric Power Cabang Jakarta, Tesuo Onaru menemui Isran Noor Gubernur Kaltim, untuk mempresentasikan grand desain jaringan listrik di Kalimantan. Sumber: Humas Pemprov Kaltim
Direktur Kansai Electric Power Cabang Jakarta, Tesuo Onaru menemui Isran Noor Gubernur Kaltim, untuk mempresentasikan grand desain jaringan listrik di Kalimantan. Sumber: Humas Pemprov Kaltim

SELASAR.CO, Samarinda - Selain infrastruktur jalan, kelistrikan di pusat pemerintahan ibu kota negara (IKN) baru di Kaltim juga akan menjadi prioritas. PT PLN (Persero) memperkirakan, kebutuhan listrik yang diperlukan sekitar 190 megavolt ampere.

Daya sebesar itu untuk mengaliri istana presiden dan wakil presiden, kantor lembaga negara, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Hingga taman budaya dan botanical garden yang direncanakan di dalam kawasan pusat pemerintahan IKN baru nanti.

Besarnya kebutuhan listrik di pulau Kalimantan khususnya Kaltim nantinya, juga membuat perusahaan-perusahaan asing turut melirik bisnis penyediaan listrik ini. Salah satunya perusahaan asal Jepang, Kansai Electric Power (KEP).

Senin (20/10/2020), Direktur Kansai Electric Power Cabang Jakarta, Tesuo Onaru menemui Isran Noor Gubernur Kaltim, untuk mempresentasikan peluang investasi di wilayah Kalimantan Timur. Perusahaan yang berdiri sejak 1 Mei 1951, dalam perjalanannya hingga saat ini berpengalaman melakukan pemasangan listrik dengan total kapasitas 34 GW (Giga Watt) di seluruh dunia. Di antaranya Irlandia, Laos, Amerika Serikat, Filipina, Thailand, Indonesia (Rajamanggala Hydro 47 MW), Australia dan Singapura.

“Untuk Kalimantan kita memiliki proyek interkoneksi pembangunan jalur transmisi tenaga hijau dari Serawak, Kalimantan hingga ke Jawa,” jelas Tesuo Onaru.

Grand Desain Jaringan Listrik yang dipresentasikan Kansai Electic Power (KEP)

Gubernur Kaltim, Isran Noor menanggapi positif presentasi dari Kansai Electric Power. Apalagi dengan teknologi yang mereka punya, dapat menekan biaya listrik di Kaltim menjadi lebih murah. Mantan Bupati Kutim ini menyebut, dalam grand design yang dipresentasikan pihak KEP lokasi pembangkit listrik (power plant) dengan kapasitas 2,0 GW akan berada di Serawak (Malaysia). Kemudian listrik disalurkan melalui jaringan listrik melalui Kalimantan Barat dan kemudian disebarluaskan di seluruh pulau Kalimantan dengan kapasitas 0,6 GW sebelum akhirnya diteruskan ke pulau Jawa dengan kapasitas listrik sebesar 1,4 GW. 

“Selama ini mereka membangun power plant di Serawak Malaysia, dan mereka mau sambungkan melalui transmisi jaringan listrik ke sini. Di sana (Serawak) sudah ada yang selesai pembangunannya dan ada yang sedang dalam tahap pembangunan. Mereka buat grand design-nya tersambung hingga ke pulau Jawa, karena di sana kan energi sangat besar diperlukan,” jelasnya.

Saat ditanya apakah jaringan listrik akan menggunakan jaringan listrik milik PLN atau membangun jaringan baru, Isran menyebut hal ini masih menjadi salah satu kendalanya. Pemerintah di daerah juga disebutnya tidak memiliki kewenangan dalam melakukan pengelolaan distribusi listrik.

“Itu dia persoalannya kalau dia mau membangun dengan jaringan mereka sendiri, kita kan ada undang-undang sendiri. Persoalannya kita sekarang regulasinya ada di PLN, di daerah itu tidak ada kewenangan apa-apa untuk mengatur, membangun, dan mengoperasikan energi listrik,” pungkasnya.

 

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya