Utama

Kuda Makan Tembaga Isran Noor 

“Sejak Kuda Makan Tembaga sampai Kuda Makan Mentega Samarinda Sudah Banjir”



Isran Noor, Gubernur Kaltim
Isran Noor, Gubernur Kaltim

SELASAR.CO, Samarinda - Pemkot Samarinda hari ini Senin (21/1/2020), merayakan HUT ke-60 Pemkot Samarinda. Kegiatan peringatan ulang tahun Kota Tepian, dipusatkan di halaman GOR Segiri Samarinda, Jalan Kesuma Bangsa. Selain wali kota dan jajaran Pemkot Samarinda, Gubernur Kaltim Isran Noor pun terlihat hadir dalam acara tersebut.

Ditemui seusai acara oleh awak media, Isran pun sempat menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan wartawan kepadanya. Isu persoalan banjir salah satunya. Dalam kesempatan itu Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menyebut banjir Samarinda adalah hal biasa. Dia bilang, sejak dahulu Samarinda langganan banjir.

"Sejak kuda makan tembaga sampai kuda makan mentega banjir sudah dimana-mana," ujar isran.

Menurut Isran, upaya wali kota dan seluruh perangkat daerah sudah maksimal dalam penanganan banjir. Hanya saja, belum membuahkan hasil.

Seperti diketahui musibah banjir masih menimpa sekitar 18.000 jiwa tersebar di tiga kecamatan. "Banjir kemarin, semua orang berkontribusi bantu korban terdampak banjir. Semua pemerintah ikut campur bikin posko," terangnya.

Disinggung terkait rencana Pemprov Kaltim membeli alat penyedot sampah sungai dari Belanda, isran meminta warga lebih dahulu memperhatikan pemilahan sampah di rumahnya masing-masing.

"Yang paling penting itu kesadaran masyarakat dalam mengelola sampahnya, kalau itu (alat penyedot sampah) dibeli bagaimana kita menyedot sampah yang di gang-gang. Alat itu kan menyedot sampah yang sudah keluar rumah saja," ujarnya.

"Yang penting itu bagaimana masyarakat mengelola sampah di rumahnya itu agar teratur, memilah-milah sampah plastik dan organik," tambah Isran.

Meski begitu dirinya mengakui pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Samarinda belum begitu baik.

"Bukan hanya kita, di seluruh Indonesia ini pengelolaan sampah perlu penanganan. Tidak seperti negara-negara yang sudah maju, mereka sudah bagus pengelolaan sampahnya," terangnya.

Gubernur pun menilai jika ke depan Pemkot Samarinda sudah bisa mengelola 70 persen sampah yang dihasilkan warga, hal ini sudah menjadi capaian yang baik. "Kalau permasalahan pengelolaan sampah di kota ini sudah selesai 70 persen saja, itu sudah bagus prestasinya," imbuhnya.

Mantan Bupati Kutim ini mencontohkan dalam banjir terakhir yang menimpa Samarinda, menjadi bukti bahwa belum terkelola dengan baiknya sampah di kota ini. "Kita lihat kemarin waktu banjir, itu semua parit waktu akan dialiri air, buntu karena sampah plastik dan botol air mineral," pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya