Utama

ibu kota baru BNPB 

Area Ibu Kota Baru Menyimpan Potensi Gempa



Kepala BNPB RI meninjau lokasi IKN menggunakan helikopter (Sumber: Istimewa)
Kepala BNPB RI meninjau lokasi IKN menggunakan helikopter (Sumber: Istimewa)

SELASAR.CO, Samarinda - Selain kunjungan kerja meninjau lokasi banjir di Samarinda, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo juga memiliki agenda lain. Ia menerima tugas dari Sekretariat Kabinet untuk membuat analisa terkait potensi bencana alam, di kawasan calon ibu kota negara (IKN) baru di Kaltim.

"Jadi BNPB mendapatkan tugas dari Sekretaris Kabinet untuk menyusun analisa terhadap risiko bencana di kawasan calon ibu kota," ujarnya.

Dalam program itu, berbagai pakar di bidang geologi hingga hidrometeorologi, akan diikutsertakan guna mendapatkan data akurat.

"Butuh waktu yang semoga tidak lama lagi untuk bisa merampungkan analisis ini. Ini kan lintas ahli, ada pakar geologi, pakar tsunami, pakar hidrometeorologi, dan pakar-pakar lain yang berhubungan dengan lingkungan," jelasnya.

Dia juga mengungkapkan kawasan IKN baru, bukannya tanpa potensi bencana. Saat ini kawasan IKN baru, memiliki potensi gempa meski kekuatannya kecil, yaitu di bawah 5 skala richter (SE). "Perlu kami dalami lagi dengan pakar-pakar gempa dan tsunami di bawah ahli bencana Indonesia. Sehingga kita bisa melakukan mitigasi yang tepat," imbuhnya.

Meski begitu, Doni menilai jika dilihat menyeluruh dan sejarah masa lalu, Kaltim memang paling aman dari bencana alam dibandingkan daerah lain di Indonesia.

Sementara itu, sebanyak 64.000 hektare lahan hangus terbakar di Kaltim, selama musibah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menimpa beberapa wilayah di Indonesia. Ia berharap ke depannya angka ini dapat terus mengecil.

"Apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Kaltim. Dari hasil evaluasi musibah karhutla, Kaltim menjadi provinsi dengan luasan terdampak karhutla terkecil di pulau Kalimantan," terangnya.

Hal ini menurutnya merupakan buah kerja keras berbagai unsur di bawah kepemimpinan gubernur dibantu oleh pangdam, kapolda, dan unsur-unsur lainnya, sehingga perluasan area karhutla dapat dicegah.

"Ini juga akan menjadi bahan evaluasi, sehingga ke depan upaya pencegahan itu menjadi program prioritas. Karena kalau (lahan) sudah kering dan terbakar, akan sulit padam," pungkasnya.

 

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya