Utama

kecelakaan gunung manggah rem blong laka lantas tabrakan 

Cerita Pilu Keluarga Korban Kecelakaan di Gunung Manggah



Mariyana, Nenek Desti Nur (jilbab hitam)
Mariyana, Nenek Desti Nur (jilbab hitam)

SELASAR.CO, Samarinda - Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) Polresta Samarinda, pada Kamis (31/1/2020) sekitar 23.00 Wita, menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Olah TKP ini terkait kecelakaan maut yang melibatkan tiga kendaraan di Jalan Otto Iskandardinata, Sungai Dama, tepatnya di jalan menurun Gunung Manggah, pada Kamis (30/1/2020) kemarin.

Kanit Lakalantas Polresta Samarinda, Ipda Henny Merdekawati mengatakan, olah TKP dilakukan untuk mencari penyebab terjadinya kecelakaan beruntun tersebut. “Kita langsung melakukan olah TKP untuk mencari tahu bagaimana terjadinya kecelakaan,” ujarnya.

Menurut Ipda Henny, sejauh informasi yang didapat, kecelakaan terjadi akibat rem truk blong dan beban yang dimuat melebihi kapasitas. “Jadi truk bermuatan pasir tersebut saat turun mengalami rem blong. Itu disebabkan oleh muatan pasir yang basah, sehingga bebannya kemungkinan bisa lebih dua kali lipat,” jelasnya.

Saat ini sopir truk berinisial RS (50) beserta truknya diamankan di Polresta Samarinda untuk pemeriksaan lebih lanjut. “Untuk sementara keadaan sopir truk masih syok. InsyaAllah hari ini, Jumat (31/1/2020) akan kami periksa,” kata Ipda Henny.

Peristiwa di Gunung Manggah ini merenggut 4 nyawa pengendara yang diseruduk oleh truk yang dikemudikan RS. Para korban adalah Desti Nur (14) warga Jalan Tenggiri, Tri Prihatiningsih (43) dan Brilian Eklesia Gabriel (12) warga Jalan Manunggal, serta Awaluddin (40).

Tragedi ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga para korban. Salah satunya James Robert Kangiras (43). Betapa tidak, istri dan anaknya, Tri Prihatiningsih dan Brilian Ekslesia Gabriel, menjadi korban tewas dalam insiden tersebut.

Robert mengaku tidak menyangka keberangkatan istrinya mengantar Brilian ke tempat bimbingan belajar (bimbel) di Sungai Dama berakhir nestapa. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai driver ojek online ini dikabari oleh salah satu orangtua murid.

"Sudah selesai kerja, jadi rencana mau pulang. Kebetulan pas dihubungi, sudah di Jembatan Sungai Dama, jadi sempat melihat kondisi istri dan anak saya langsung di lokasi kejadian," katanya lirih.

Untuk sementara ini, jasad kedua korban disemayamkan di Gereja Kristus Tabernakel Di Indonesia (GKTDI) Kristus Ajaib Samarinda di Jalan Sultan Alimuddin. “Rencananya besok (1/2/2020) istri dan anak saya akan dimakamkan di tempat pemakaman Kristen, Mangkupalas,” sebut Robert.

Selain Robert, keluarga Desti (14) pun merasa pilu atas kejadian tersebut. Desti yang diketahui memiliki bakat menyanyi itu, menjadi korban tewas di Gunung Manggah. Mariyana (58) ditemani anaknya, Puput (32), menceritakan hari terakhir dia berjumpa dengan cucunya tersebut.

“Dia ke rumah mau minta sedekah, nah, buat ke Jakarta. Terus memeluk saya sambil bilang, Nenek, aku cantik, kan?” tutur Mariyana. Alasan Desti meminta uang adalah untuk mengikuti audisi penyanyi dangdut di salah satu stasiun televisi nasional.

Desti memang piawai menyanyikan lagu-lagu dangdut. Sehari-hari, dia tinggal bersama adiknya yang memiliki bakat serupa di bidang tarik suara. Bahkan adiknya yang bernama Raihan itu sempat viral di sosial media, karena masuk dalam vlog musisi papan atas, Anji.

Mariyana megatakan, Desti adalah sosok yang menginspirasi Raihan menjadi penyanyi cilik. Sampai-sampai ketika Raihan mendapat tawaran untuk berangkat ke Jakarta, dia memberi syarat kepada Anji agar mengajak kakak tersayangnya.

“Dia bilang, aku tidak mau sendirian, biar kakak Desti ikut. Jadi bilangnya Bang Anji, nanti dipikirkan dulu,” tutur Mariyana.

Desti juga sempat bertanya kepada Mariyana untuk persiapan tampil di Pasar Malam pada Kamis (30/1/2020). “Pasar Malam kan ada di Jalan Tongkol, dia tanya ke saya, perlu make up atau tidak,” ujarnya.

Setelah pamit dari rumah Mariyana, Puput selaku tantenya menambahkan, Desti mendatangi ayahnya untuk meminta uang membeli baterai handphone. “Jadi Desti mau datangi bapaknya. Dia bawa motor awalnya sama teman bapaknya. Pas dia mau balik kesini, dia sendirian,” tambah Puput.

Pihak keluarga mendapatkan kabar duka itu dari sosial media. Mereka pun benar-benar syok.

Penulis: Mangir Titiantoro
Editor: Awan

Berita Lainnya