Ragam
patung pesut pesut mahakam azmir azhari DLH Samarinda 
Soal Patung Pesut Telantar, DLH Sebut akan Jadikan Cagar Budaya di Taman Baru
SELASAR.CO, Samarinda – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Nurrahmani memberi tanggapan soal terbengkalainya patung pesut yang berada di sebelah Jembatan Mahakam IV, Samarinda. Dia meminta sang pembuat patung tidak kecewa, karena patung tersebut akan menjadi bagian dari taman yang akan dibangun Pemkot Samarinda tahun ini.
“Kami akan membuat tugu, menaruh kembali patung pesut itu, nantinya ada tulisan sebagai cagar budaya sejarahnya, bahwa patung itu dibuat oleh siapa dan itu sudah ada dalam perencanaan kami,” ujar Yama, sapaan akrabnya, ketika dihubungi SELASAR, Jumat (21/2/2020).
Kondisi patung Pesut Mahakam saat ini.
Yama pun beralasan mengapa tidak mengamankan patung karya Azmir Azhari tahun 1986 itu sedari dulu. Aktivitas pembangunan jembatan Mahakam IV membuat DLH takut memindahkan patung ikonik tersebut. Yang kedua, karena adanya rencana pembangunan taman sehingga patung tersebut tetap berada di sekitar lokasinya pertama.
Berita Terkait
“Kita tetap masukkan itu dengan bentuk yang asli jangan diapa-apakan, kita letakkan di atas tugu yang baru di situ,” jelasnya lagi.
Dia pun mengaku khawatir atas ramainya pemberitaan membuat kolektor tertarik dengan patung tersebut. Sehingga, dirinya mengaku telah memberi instruksi kepada jajarannya untuk meningkatkan pengawasan terhadap patung bernilai sejarah tersebut.
“Saya sudah minta ke bagian taman untuk mengamankan, kami juga sudah memerintahkan untuk petugas yang menyapu di daerah itu untuk memperhatikan patung pesut itu, takutnya kalau hilang,” jelas Yama.
Lebih lanjut, taman seluas 4 hektare yang akan dibangun oleh Pemkot Samarinda akan dibangun mulai dari wahana panjat tebing sampai pilar jembatan Mahakam IV. Proyek pembangunan taman tersebut menghabiskan dana sebanyak Rp10 miliar, dan ditargetkan rampung akhir tahun ini.
Sebelumnya Azmir Azhari, pembuat patung pesut mengaku terkejut saat mengetahui kondisi salah satu patung karyanya. Pria kelahiran 1953 ini memang tidak menetap di Kaltim. Ia tinggal di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Jarak yang jauh membuatnya telah lama tidak mengetahui kondisi patung tersebut.
"Jadi saat itu saya sedang medata ulang karya-karya saya. Saya suruh anak saya untuk melihat patung yang saya buat di Kalimantan. Dan saya ketemu video berita STV soal kondisi patung pesut itu. Kaget dan sedih sekali melihat kondisi salah satu patung karya itu. Jika bisa digambarkan, dada saya seperti diremas begitu. Sejarah patung itu yang sangat berarti untuk saya," jelasnya kepada Selasar belum lama ini.
Ia pun berharap agar Pemerintah Kota Samarinda mau kembali memasang patung tersebut. Jika diperlukan, dirinya bersedia datang ke Kaltim membantu proses pemasangannya. "Patung itu masih bisa digunakan dengan dirakit kembali,” pungkasnya.
Penulis: Fathur
Editor: Awan