Lingkungan

pembuangan limbah Gunung Lingai Instalasi Pengolahan Air IPA Gunung Lingai 

Warga Protes, PDAM Buang Air Limbah Hitam Pekat ke Sungai



Limbah IPA Gunung Lingai di Jembatan Lempake Tepian
Limbah IPA Gunung Lingai di Jembatan Lempake Tepian

SELASAR.CO, Samarinda – Seorang warga mengadukan soal pembuangan limbah yang tak lazim dilakukan oleh perusahan air minum daerah Samarinda. Melalui potongan video berdurasi 1 menit 41 detik, warga bernama Achmad Karni mendokumentasikan air berwarna hitam yang keluar dari pipa Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lingai. Air limbah tersebut mengalir ke Sungai Lempake.

“Saya rekam video itu jam 18.18 Wita, hari Sabtu 29 Februari kemarin,” ujar Ketua Komunitas Peduli Sungai Pampang Samarinda, Senin (2/3/2020).

Kata Karni, kejadian pembuangan limbah bukan kali ini saja, tapi sudah berkali-kali. Namun, kali ini dia memiliki kesempatan untuk mendokumentasikannya. “Mereka ini buang limbahnya menjelang malam. Ketika orang tidak memperhatikan warna air yang keluar warnanya apa,” kata Karni.

Kendati Karni belum pernah meneliti kandungan dari air hitam bekas produksi air bersih tersebut, dia menduga ada kandungan kimia yang menyebabkan air berwarna hitam pekat itu. “Ya, tidak elok lah buang limbah dalam kondisi hitam gitu,” jelas Karni.

Ditemui terpisah, Kepala Seksi IPA Gunung Lingai Muhammad Tajri mengakui kondisi tersebut memang terjadi saat pihaknya melakukan pengurasan. Sehingga wajar jika warna limbahnya hitam pekat. "Mau bagaimana lagi, air baku kami dari Waduk Benanga," ujar Tajri.

Namun, siklus pengurasan air baku di IPA Gunung Lingai dilakukan selama empat bulan sekali. Tak heran kondisi saat ini, aliran jadi pipa PDAM yang berada di bawah Jembatan Lempake Tepian, kini tak terlihat. "Terakhir Januari lalu. Itu pun tidak sampai seharian pengurasannya," jelasnya.

Hanya, lanjut Tajri, distribusi air PDAM tersebut bukan tanpa filter sebelumnya. Sebab, proses filterisasi di IPA Gunung Lingai harus melalui proses penyaringan di Lagon. "Bisa dicek sendiri bagaimana proses penyaringan kami. Setelah disaring di Lagon, nanti dialirkan lagi ke atas termasuk pemberian klor," bebernya.

Dengan kejadian ini, Tajri meminta agar masyarakat terutama yang tinggal di wilayah Gunung Lingai memaklumi. Pasalnya kondisi air baku di Benanga juga cukup memprihatinkan.

"Banyak eceng gondoknya. Belum lagi di sana ada pabrik tahu. Makanya dalam hal ini jangan hanya memandang PDAM yang salah karena membuang limbah hitam ke sungai. Padahal kondisi air bakunya sekarang sudah seperti itu," pungkas Tajri.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya