Utama

update corona Positif corona Positif COVID-19 

Database Covid-19 Nasional Rancu, Positif di Kaltim Tambah Satu atau Enam?



Ilustrasi pasien Corona
Ilustrasi pasien Corona

SELASAR.CO, Jakarta – Pemerintah kembali memperbarui jumlah kasus corona di seluruh Indonesia. Secara nasional penambahan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 218, menjadi 2.491 kasus. Namun, data ini rancu.

Pasalnya kemarin penambahan kasus Kaltim yang tadinya enam, dikoreksi hanya ada penambahan satu kasus yaitu di Samarinda. Jumlah pasien positif per Minggu (5/4/2020), dengan penambahan dari Kaltim hanya 1, seharusnya adalah 2.268 orang. Tapi data yang diumumkan pemerintah pusat 2.273 orang.

Angka yang salah itu menjadi dasar pengumuman data terbaru hari ini. Dengan penambahan 218 pasien positif baru, seharusnya data terbaru hari ini adalah 2.486 orang, bukan 2.491 orang.

“Pada pencatatan hari ini kita dapatkan penambahan kasus baru konfirmasi positif Covid-19 dari pemeriksaan dengan menggunakan metode PCR bukan pemeriksaan rapid test, 218 kasus baru sehingga total menjadi 2.491 kasus,” ujar Achmad Yurianto dalam pernyataan resminya, Senin (6/4/2020).

Dia melanjutkan, ada juga penambahan kasus sembuh 28 orang sehingga total menjadi 192 orang. "Dan masih ada pertambahan kasus yang meninggal sebanyak 11 orang sehingga total menjadi 209 orang," kata Yuri.

Berdasarkan data yang ditampilkan di laman covid19.go.id, jumlah kasus terkonfirmasi positif hari ini 6 April 2020 di Kaltim berjumlah 31. Angka ini rancu, bisa jadi penambahan di Kaltim hanya 1 (jika merujuk data yang salah hari sebelumnya yakni 30 orang), atau justru 6 orang (jika merujuk data yang benar hari sebelumnya, yakni 25 orang).

Dari tabel yang SELASAR terima, penambahan kasus terkonfirmasi positif di Kaltim bertambah satu. Jika diteliti, maka belum ada koreksi terhadap kesalahan data di Kaltim.

Sementara itu, SELASAR masih menunggu keterangan resmi dari Dinkes Kaltim terkait detail penambahan kasus terkonfirmasi positif hari ini, 6 April 2020. "Nanti dijelaskan (saat video conference)," kata Plt Kepala Dinkes Kaltim Andi M Ishak.

Kesalahan penyampaian data dari pemerintah pusat ini, diketahui bukan kali pertama terjadi.

Pada Jumat 20 Maret 2020, pemerintah pusat mengumumkan penambahan kasus positif di Kaltim sebanyak 7 menjadi 10 orang. Padahal penambahan hanya 6, semua di Balikpapan. Informasi tersebut diralat Dinas Kesehatan Kaltim, yang menyatakan akumulasi pasien positif corona di Kaltim saat itu adalah 9 orang. Sementara data satu orang lainnya berasal dari daerah lain, yang termasuk dalam data Kaltim.

Lalu pada Senin 30 Maret 2020, berdasarkan tabel yang ditampilkan dalam rilis hari itu, tidak ada penambahan kasus positif di Kalimantan Timur. Namun, dilihat pada kolom kasus meninggal masih belum ada penambahan. Padahal, sehari sebelumnya ada satu pasien pertama di Kaltim yang meninggal di RSUD Kanujoso Balikpapan.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya