Utama

PDP pasien diisolasi RSUD AW Sjahranie 

Sampel Swab Diambil, Rumah PDP yang Menolak Diisolasi Kini Diawasi Warga



Petugas kesehatan mengambil sampel swab pasien PDP di rumah pribadinya.
Petugas kesehatan mengambil sampel swab pasien PDP di rumah pribadinya.

SELASAR.CO, Samarinda – Rumah kayu berplitur coklat di Jalan Pemuda 2 terlihat tanpa aktivitas. Seluruh jendela, pintu, hingga pagar besi setinggi satu setengah meter tertutup rapat. Beberapa orang berjaga di ujung jalan masuk tepat di depan masjid, memantau situasi dan melaporkannya lewat walkie talkie.

Rumah yang mereka awasi adalah milik pasien dalam pengawasan (PDP) yang menolak diisolasi di RSUD AW Sjahranie. N (52) adalah seorang jemaah tabligh yang baru pulang dari Ijtima Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan. Dia dinyatakan sebagai PDP setelah hasil rapid testnya menunjukkan positif corona pada 8 April.

Karena menolak dirawat di rumah sakit rujukan, N pun dipulangkan oleh Dinas Kesehatan dengan pengawalan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Kepolisian pada Jumat (10/4/2020) kemarin.

Seorang warga RT 10 yang enggan namanya diberitakan mengatakan, pasien tersebut tinggal berdua bersama sang istri. Sedang, anak mereka tinggal di luar daerah mengikuti suaminya.

Untuk kebutuhan pangan, saat SELASAR berada di lokasi, tampak beberapa bahan makanan seperti beras, telur, indomie, roti, dan makanan instan lainnya yang dikirimkan seseorang melalui ojek online untuk PDP tersebut. Bahkan warga mengaku, ada paket sembako juga telah diberikan oleh pihak Kecamatan Sungai Pinang.

Dihubungi lewat aplikasi pesan singkat, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda, Ismed Kusasih mengaku, pagi tadi telah mengambil sampel swab dari pasien PDP tersebut. Pengambilan sampel bukan hanya kepada N, tapi juga dari sang istri.

“Jam 9.30 saya langsung turun tadi. Suami dan istrinya diambil semua (sampel swabnya),” ujar Ismed.

Sampel yang diambil akan segera dikirimkan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. Sembari menunggu hasil uji lab, kedua pasangan tersebut tidak diperkenankan keluar rumah. “Selama 30 hari harus isolasi di rumah,” tegas Ismed.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya