Kutai Timur

rapid test kit rapid test Dinas Kesehatan Kutim 

Dari Klaster Gowa, 36 Warga Kutim Positif Corona Berdasarkan Rapid Test



kepala Dinas Kesehatan Kutim dr Bahrani Hasanal
kepala Dinas Kesehatan Kutim dr Bahrani Hasanal

SELASAR.CO, Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus melakukan tracking terhadap 130 warganya yang mengikuti Ijtima Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu. Berdasarkan rapid diagnostic test (RDT) dari 130 peserta Ijtima Gowa asal Kutim, 95 di antaranya telah diperiksa. Hasilnya, 25 orang reaktif (dinyatakan positif).

Hal tersebut disampaikan kepala Dinas Kesehatan Kutim Dr Bahrani Hasanal kepada sejumlah awak media. Menurut Bahrani, selain itu, terdapat 11 orang lainnya yang dinyatakan positif corona berdasarkan rapid test. Mereka tak lain merupakan keluarga dari para pasien klaster Gowa. Sehingga, total warga Kutim positif corona berdasarkan rapid test berjumlah 36 orang.

“Dari 130 itu juga, masih ada yang belum diperiksa karena menunggu logistik yang saat ini dalam perjalanan. Alat telah dipesan Dinas Kesehatan Kutim, maupun bantuan dari perusahaan. Sehingga jika sudah lengkap, baik relawan maupun di posko pintu masuk kalau perlu juga dilakukan pemeriksaan,” jelasnya. 

Selain itu, Dr Bahrani mengatakan, dari 36 orang yang positif corona itu, hanya 24 pasien yang saat ini dirawat di RSUD Kudungga Sangatta. Selebihnya, hanya diminta melakukan isolasi mandiri di rumah dan dalam pengawasan tim kesehatan.

“Jadi yang dirawat hanya 24 orang, itu yang termaksud pasien dengan riwayat perjalanan dari India, serta beberapa dari ODP lain dari klaster Gowa,” ujarnya. Sebab, hasil rapid test warga tersebut menunjukkan antibodi IgM (immunoglobulin M) atau antibodi dasar yang berada pada plasma B, sehingga harus dilakukan perawatan lebih lanjut.

Namun, berbeda halnya jika hasil rapid test warga tersebut menunjukkan antibodi IgG atau jenis antibodi yang paling banyak dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Warga tersebut masih bisa melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan tim medis .

“Kalau IgGnya positif bisa di rumah asalkan disipilin dan dalam pengawasan tim kesehatan,” imbuh Bahrani.

Dinas Kesehatan Kutim telah meminta seluruh perangkat Kecamatan dan Desa untuk menyiapkan rumah isolasi yang bisa memastikan bahwa orang yang diawasi tersebut benar-benar bisa disiplin, sehingga tidak menyebabkan penyebaran wabah virus corona.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya