Utama
puasa 2020 ramadan 2020 hilal 
Terkendala Cuaca, Hilal Tak Nampak di Samarinda
SELASAR.CO, Samarinda - Hari ini, Kamis (23/4/2020) Kementerian Agama (Kemenag) melakukan pemantauan hilal atau rukyatul hilal untuk menentukan awal bulan Ramadan 1441 Hijriah yang bertepatan dengan tahun 2020 Masehi.
Pemantauan hilal atau bulan sabit muda pertama itu dilakukan di 82 titik yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Untuk pelaksanaan rukyatul hilal di Samarinda, menara Islamic Center dipilih menjadi lokasi pemantauan.
“Kegiatan ini diwajibkan oleh Kementerian Agama, jadi baik Kemenag provinsi dan kota harus melaksanakan. Cuaca kita sekarang dalam keadaan mendung, jadi untuk melihat hilal sedikit pesimis kita,” ujar Kepala bagian TU Kemenag Kaltim, Mohlis.
Dirinya berujar dengan tidak terlihatnya hilal di Samarinda, maka pihaknya akan menunggu hasil sidang isbat oleh Kementerian Agama RI. “Kalau misalkan kita tidak melihat hilal, kita bisa meminta daerah-daerah pemantauan lain di Indonesia. Sambil menunggu sidang isbat dari Kementrian Agama pusat,” tambahnya.
Berita Terkait
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Samarinda, Riza Arian Noor pun membenarkan bahwa hari ini pemantauan hilal secara langsung sulit untuk dilakukan. Selain karena faktor cuaca, dari segi topografi area horison Samarinda tersamarkan oleh pegunungan. Sehingga saat itu objek hilal tidak dapat teramati secara kasat mata.
“Pada saat kita melakukan pengamatan kondisinya habis hujan sehingga berawan, jadi objek hilalnya tidak bisa terlihat,” ujarnya.
Dengan begitu data yang akan diserahkan Kemenag Kaltim kepada Kemenag pusat hanya berupa data perkiraan, berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh BMKG Samarinda.
“Puncak pengamatan hilal di Samarinda pada pukul 18.13-18.29 Wita. Ukuran bulan yang akan terlihat berkisar 0,16 persen dari ukuran bulan. Bulan berada pada ketinggian 3 derajat 14.47 menit di atas cakrawala, dengan posisi pada 280 derajat 9.21 menit dari arah utara pengamat,” jelas Riza.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan