Utama

bontang RSUD Taman Husada Bontang rapid test RSUD BONTANG 

Positif! Hasil Rapid Test 30 Petugas Medis RSUD Taman Husada Bontang



Petugas RSUD Taman Husada dilengkapi APD memasukkan jenazah PDP ke ambulans untuk dimakamkan. (Istimewa)
Petugas RSUD Taman Husada dilengkapi APD memasukkan jenazah PDP ke ambulans untuk dimakamkan. (Istimewa)

SELASAR.CO, Samarinda – Kabar dilakukannya rapid test terhadap tenaga medis di Bontang karena ketidakjujuran orangtua salah seorang pasien, dibantah Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang.

Diketahui, pesan viral di WhatsApp beredar terkait informasi karantina terhadap para petugas medis di Bontang terkait pasien dalam pengawasan (PDP) anak berusia 8 tahun yang kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Jumat dini hari (24/4/2020).

Kepala Dinkes Bontang, Bahauddin, mengklarifikasi kabar itu. Ia mengatakan, rapid test memang dilakukan terhadap 112 petugas medis RSUD Taman Husada Bontang. Hal itu dilakukan karena kebetulan rapid test kit yang dipesan sebulan lalu datang pada hari yang sama dengan hari saat PDP anak 8 tahun dirujuk dari RSIB (Rumah Sakit Islam Bontang). 

“Jadi rapid test yang dilakukan pada petugas medis tidak ada hubungannya dengan anak yang meninggal ini. Jika ada informasi setelah pasien PDP ini meninggal, petugas medis langsung di-rapid test itu tidak benar. Memang kebetulan saja pada hari yang sama rapid test kit itu datang, dan petugas medis langsung dilakukan rapid test,” jelasnya.

Dari 112 petugas kesehatan yang dites, ada 30 orang yang dinyatakan positif reaktif rapid test. Saat ini mereka sudah menjalani karantina, baik secara mandiri maupun di tempat yang disediakan Dinkes Bontang.

“Kemudian kedua, ada kabar orang tua PDP anak 8 tahun ini positif rapid test, itu tidak betul. Yang betul hanya anak yang positif rapid test, sementara kedua orangtuanya negatif rapid test,” tambah Bahauddin.

Sementara itu, terkait petugas medis yang berinteraksi dengan PDP berusia delapan tahun yang positif hasil rapid test, manajemen RSIB langsung memerintahkan 24 pegawainya mengisolasi diri secara mandiri di rumah.

Sebagai informasi, pasien PDP ini sempat dirawat selama 18 hari di RSIB sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Taman Husada Bontang. “Pegawai yang menjalani isolasi mandiri diduga punya kontak dengan pasien tersebut,” pungkas Bahauddin.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya