Utama

PLN Tagihan listrik listrik pintar 

Viral Lonjakan Tagihan Listrik, Begini Penjelasan PLN



Catat meter mandiri dan melaporkannya via WhatsApp ke PLN.
Catat meter mandiri dan melaporkannya via WhatsApp ke PLN.

SELASAR.CO, Samarinda – Ervina Wulandari kaget bukan kepalang, tagihan pemakaian listrik bulan April yang harus dibayarkan Mei ini melonjak hampir dua kali lipat. Ia memang sengaja mengecek sendiri tagihan tersebut melalui salah satu aplikasi marketplace, setelah viral di jagat maya banyak warganet yang tagihannya melonjak berkali lipat pada masa pandemi ini.

Tagihan listrik yang biasanya di kisaran angka Rp 400 ribu naik drastis menjadi Rp 800 ribu. Ervina merupakan pelanggan PLN dengan daya 2.200 Watt.

“Kaget pasti apalagi pas Ramadan seperti ini, tapi ya akhirnya bisa instrospeksi diri juga, harus bijak menggunakan listrik,” ujar Ervina yang berprofesi sebagai guru di sekolah swasta di Samarinda, Sabtu (2/5/2020).

Namun, hal yang berbeda ketika Fathurrahman melakukan pembayaran tagihan listrik milik orangtuanya pada Jumat (1/5) malam tadi. Tagihan yang biasa berkisar antara Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu untuk daya 1.300 Watt justru turun hingga lima kali lipat. Fathur membayar tagihan listrik untuk bulan April hanya sebesar RP 116.002.

Padahal perhitungannya, pemakaian listrik selama masa pandemi aktivitas pekerjaan lebih banyak di dalam rumah. Ditambah dengan penggunaan pendingin ruangan yang hampir 24 jam, rasanya mustahil ada penurunan tagihan.

Dikonfirmasi melalui telepon, Wulan Firani Batti M, Manajer Bagian Pelayanan Pelanggan UP3 Samarinda menjelaskan perihal tersebut. Dia menegaskan tidak ada kenaikan tarif bagi pelanggan PLN akhir-akhir ini.

Dia mengatakan memang pada awal terjadi pandemi pada Maret, PLN tidak melakukan pencatatan meter langsung ke rumah-rumah. Wulan melanjutkan, atas kondisi tersebut PLN melakukan perhitungan rekening berdasarkan rata-rata pemakaian tiga bulan terakhir untuk tagihan rekening bulan April (pemakaian Maret).

Sementara pada rekening bulan Mei untuk pemakaian bulan April, PLN kembali mengubah kebijakan. Yaitu melalui catat meter secara mandiri oleh pelanggan dengan melaporkan stand meter pelanggan ke nomor whatsapp PLN 08122 123 123. Atau catat meter langsung oleh petugas untuk daerah yang masuk kategori aman dari Covid-19 (belum masuk daerah zona merah), atau opsi terakhir menggunakan rata-rata pemakaian tiga bulan terakhir. Namun dia mengatakan, kebijakan yang diambil pada bulan April lalu adalah melakukan baca meter langsung.

“Persentase baca meter oleh petugas baca meter PLN UP3 Samarinda sebesar 99%,” tegas Wulan kepada SELASAR. Sehingga, untuk tagihan rekening tersebut memang benar-benar sesuai dengan jumlah pemakaian listrik pelanggan.

Selain itu, Wulan menjelaskan terkait lonjakan rekening juga dapat disebabkan karena banyaknya pelanggan yang melakukan work from home (WFH) alias bekerja dari rumah. Sehingga pemakaian listrik mengalami kenaikan.

“Contohnya, jika yang memakai AC biasanya 8 jam per hari dengan adanya WFH bisa seharian menggunakan AC,” sebut Wulan.

Terkait tagihan yang justru lebih murah dari rata-rata pembayaran bulanan, Wulan berjanji akan mengirimkan tim teknis untuk mengecek langsung stand meter listrik di rumah pelanggan. Yang jelas, kata Wulan, PLN tidak ingin pelanggan mengalami kerugian akibat tagihan yang tiba-tiba melonjak atau turun.

“Atau kalau pelanggan mau cocokkan tagihannya dengan yang ada di stand rekening bisa menghubungi call center 0541-123,” tandasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya