Utama

Pasien mengamuk Pasien Diisolasi Rumah Sakit Darurat 

Ngamuk Lagi, Pasien Covid-19 di Samarinda Dipindah ke Kamar Berteralis Besi



Petugas kesehatan memindahkan pasien positif Covid-19 dari RSUD IA Moeis ke Rumah Sakit Darurat. (Foto: BPBD Samarinda)
Petugas kesehatan memindahkan pasien positif Covid-19 dari RSUD IA Moeis ke Rumah Sakit Darurat. (Foto: BPBD Samarinda)

SELASAR.CO, Samarinda – Masih ingat pasien Covid-19 (saat itu masih berstatus pasien dalam pengawasan/PDP) yang mengamuk dan menolak diisolasi di RSUD AW Sjahranie Samarinda? Ia kemudian memilih karantina mandiri di rumahnya di Jalan Pemuda Samarinda, sebelum akhirnya mau diisolasi di rumah sakit rujukan. Kini, pasien tersebut kembali mengamuk, bahkan sempat kontak fisik (melakukan pemukulan) terhadap tenaga medis yang merawatnya di RSUD IA Moeis sekira pukul 7.45 Wita, Minggu (3/5/2020).

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda Ismed Kusasih mengatakan, pasien itu telah dipindahkan ke Rumah Sakit Karantina Covid-19 Samarinda di Gedung Bapelkes Kaltim, Jalan Wolter Monginsidi, Samarinda Ulu.

“Handover pasien N sudah selesai dari RS IA Moeis ke (RS) Karantina pukul 11.00 (tadi),” ujar Ismed.

Pihaknya juga telah menyiapkan mess khusus yang akan ditempati pasien N. Bahkan, kata Ismed, termasuk menyiapkan teralis besi di jendela dan pintu, dan gembok untuk pengamanan. “Kalau perlu, psikiater nanti kita siapkan,” singkatnya.

Sementara Direktur RSUD IA Moeis, Syarifah Rahimah mengatakan kejadian pasien mengamuk tersebut bukan kali pertama terjadi. Oleh sebab itu, sejak beberapa hari lalu pihaknya meminta Gugus Tugas untuk memindahkan pasien tersebut ke lokasi yang lebih aman bagi petugas kesehatan.

“Sudah lama direncanakan dipindahkan ke sana. Karena di RS Karantina kontur kamar-kamarnya di sana lebih memudahkan bagi petugas untuk kasus seperti itu,” ujar Syarifah kepada Selasar.

Ditanya lebih jauh terkait penyebab pasien tersebut mengamuk, Syarifah tidak mengetahui pasti. Namun, memang karakter pasien SMD 8 ini kompulsif.

“Yang pasti dia itu bolak-balik dapat telepon dari kampungnya, kalau penyebab pastinya tidak tahu, tapi tiap kali mengamuk pasti ditenangkan oleh istrinya,” jelasnya.

Kini, pasien tersebut telah dipindahkan ke RS Karantina beserta istri yang bersangkutan. Sang istri yang terus mendampingi, kata Syarifah, kondisiya sehat dan dinyatakan negatif Covid-19.

Dengan dipindahkannya pasien SMD 08 beserta istri ke RS Karantina, saat ini RS IA Moeis merawat dua orang pasien dalam pengawasan.

Berdasarkan catatan SELASAR, N sempat menolak diisolasi dan sempat mengancam petugas medis dengan kaca beling di RSUD AWS pada Jumat 10 April lalu. Baru sehari dipulangkan ke rumahnya di Jalan Pemuda, pasien yang saat itu masih berstatus PDP berhasil dibujuk kembali menjalani isolasi dan ditempatkan di RS IA Moeis.

Pada Selasa 21 April 2020, Dinas Kesehatan Kaltim mengumumkan N terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil analisa swab PCR Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. Pasien N yang kemudian disebut SMD 8 ini merupakan pelaku perjalanan dari Ijtima Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya