Kutai Kartanegara

prokal tambang persawahan tambang liar pertanian jatam jatam kaltim 

Kawasan Pertanian di Kukar Dikepung Tambang Liar



Ilustrasi pertanian dikepung tambang. Foto: Aabdallah Naem
Ilustrasi pertanian dikepung tambang. Foto: Aabdallah Naem

SELASAR.CO, Kutai Kartanegara - Semangat pemerintah menggiatkan ketahanan pangan di sejumlah wilayah kini terusik oleh aktivitas pertambangan liar. Kawasan persawahan di Kukar misalnya, tak sedikit yang berdampingan dengan aktivitas tambang. Di antaranya bahkan terindikasi tambang liar.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar Sutikno mengaku prihatin dengan ancaman aktivitas pertambangan yang beririsan dengan kawasan pertanian. Meski tak secara langsung merusak lahan pertanian, sejumlah penyebab kerusakan sawah, bisa dipicu dari aktivitas tambang.

Sutikno mencontohkan sejumlah desa di Kecamatan Tenggarong Seberang yang kini menjadi lumbung pertanian. Namun, kawasan tersebut berdekatan dengan aktivitas tambang liar. Dampak rusaknya air baku di sekitar sawah berpotensi bisa merusak padi yang berusia di bawah 20 hari.

“Bahkan ada airnya keruh seperti susu. Ngeri sekali melihatnya. Kalau padi usia 25 hari ke atas mungkin bisa saja selamat,” ujar Sutikno.

Senin (8/6/2020), Sutikno memantau kawasan pertanian di Kecamatan Tenggarong Seberang tersebut. Lokasi pertanian yang ia pantau berdekatan dengan aktivitas pertambangan. Diduga, hal ini ada kaitannya dengan jebolnya sebuah DAM yang juga terpengaruh akibat aktivitas tambang. “Rata-rata semua desa saat ini sudah siap tanam padi di sawah,” tambahnya.

Ia juga menyebutkan berbagai pengaruh aktivitas tambang liar. Di antaranya, akses jalan yang tertutup hingga saluran air yang meluap. Pihaknya pun mengaku terus melakukan monitoring perkembangan sawah di berbagai lokasi. “Tambang ilegal itu sangat memengaruhi. Pertanian itu ketergantungan air sangat tinggi,” katanya.

Sebelumnya, berbagai program ketahanan pangan yang dicetuskan pemerintah pusat dan daerah bergesekan dengan aktivitas tambang liar. Sejumlah kecamatan yang menjadi lumbung pertanian di Kukar, diduga justru marak ditemukan aktivitas tambang liar.

Koordinator Jaringan Advokasi Tambang Nasional (Jatamnas) Merah Johansyah menjelaskan, di Kukar tak sulit ditemukan aktivitas tambang ilegal maupun legal yang berdekatan dengan lahan pertanian. Aktivitas pertanian terancam kerusakan lingkungan.

Menurutnya, tak sedikit imbas lingkungan seperti banjir muncul yang diduga akibat tambang liar. Sementara itu, Anggota DPR RI Rudi Masud pun menyebutkan, pihaknya juga menyoroti aktivitas tambang liar yang marak di Kukar. Ia meminta inspektorat tambang untuk mengawasi aktivitas tambang di Kaltim.

Ia juga mendukung sejumlah pihak untuk menyoroti dan memublikasikan aktivitas tambang ilegal tersebut.

Sebelumnya, Kepala Sub-Bidang Penegakan Hukum dan Lingkungan Hidup DLH Kukar Riduan mengatakan, pihaknya sempat melakukan pengecekan lapangan di Sebulu pada Selasa (26/5/2020) lalu.

Kegiatan ini untuk menindaklanjuti banjir yang terjadi H-1 sebelum Lebaran. Banjir melanda lima desa di Kecamatan Sebulu. Tak hanya menggenangi pemukiman warga, air juga merendam kantor camat hingga puluhan hektare sawah.

Disinggung terkait aktivitas tambang ilegal, Riduan pun mengakui kian marak. Untuk pengawasan, terang dia, tidak lagi menjadi kewenangannya, melainkan aparat penegak hukum.

Berita ini telah dimuat di halaman Prokal.co dengan Judul “MIRIS..!! Kawasan Pertanian di Sini Dikepung Tambang”

Penulis: Faidil Adha
Editor: Awan

Berita Lainnya