Kutai Timur

Blank Spot tower telekomunikasi provider telekomunikasi 

Ada 61 Desa di Kutim Blank Spot, Hanya Satu Tower Dibangun Tahun Ini



Ilustrasi
Ilustrasi

SELASAR.CO, Sangatta – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur membangun tiga tower telekomunikasi tahun ini untuk mengurangi blank spot di Kutim, belum bisa terealisasi. Sebab, anggaran yang direncanakan untuk membangun tower di Kecamatan Karangan, Busang dan  di Kecamatan Batu Ampar, terpangkas untuk penanganan corona.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Telekomunikasi Informasi dan Persandian Kutim Suprihanto, didampingi Sekretaris Kominfo Ronny Bonar Hamonangan Siburian. Anggaran yang merupakan bantuan keuangan provinsi itu terpangkas hingga 50 persen.

“Namun, meski dipotong 50 persen untuk penanganan corona, masih ada yang dapat direalisasikan yakni satu tower,” katanya.

Dua tower memang gagal dibangun. Tapi, akan tetap ada pengadaan Vsat, di dua lokasi yang telah direncanakan, untuk menangkap sinyal.

“Adapun tower yang akan tetap dibangun tahun ini adalah di Bantu Ampar. Dipilihnya Batu Ampar, karena lahan untuk lokasi pembangunan sudah pematangan. Jadi tinggal bangun tower saja,” jelasnya.

Seperti diketahui, awalnya pemkab melalui bantuan keuangan provinsi akan membangun tiga tower tahun ini di tiga lokasi di Kutim, untuk mengatasi blank spot di tiga kecamatan itu. Data pemkab menyebutkan, dari 139 desa, masih ada 61 desa yang blank spot. Lokasi-lokasi itu pada umumnya di pedalaman Kutim.

Dijelaskan, dalam hal ini, pemerintah hanya membangun towernya. Sementara untuk sampai mendapat jaringan telekomunikasi, pemerintah harus berkoordinasi dengan provider terlebih dahulu.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya