Paser
meninggal corona positif corona riwayat perjalanan 
Pasien Meninggal Ternyata Positif Covid-19, 203 Nakes di Paser Langsung Uji Swab
SELASAR.CO, Samarinda - Pada Rabu 24 Juni 2020 kemarin diumumkan terjadi penambahan kasus pasien meninggal, dengan status positif Covid-19. Pasien tersebut berasal dari Kabupaten Paser. Pasien tercatat dengan kode PSR 23, seorang perempuan berusia 48 tahun. Pasien ini diketahui telah menjalani perawatan sejak 16 Juni 2020 di RS Panglima Sebaya.
Setelah diumumkan oleh Tim Gugus Tugas Kaltim, pada hari ini, Kamis (24/6/2020) Tim Gugus Tugas Kabupaten Paser melakukan konferensi pers. Tujuannya untuk menjelaskan langkah antisipasi yang telah dilakukan pihak rumah sakit.
Seperti diketahui, hasil tes pasien PSR 23, baru keluar setelah lima hari dinyatakan meninggal dunia. Plt Direktur RSUD Panglima Sebaya dr Nurdiana mengungkapkan, bahwa pasien PSR 23 ternyata memiliki dua kali hasil non-reaktif saat diuji dengan rapid test.
Berikut detail riwayat perjalanan pasien positif Covid-19 PSR 23:
Berita Terkait
10 Juni 2020
- Masuk ke rumah sakit pada shift jaga malam di IGD
- Pasien dirawat sesuai prosedur
- Pasien ini dirawat ke ruang bedah, karena dikonsulkan ke spesialis bedah terkait keluhan pasien datang ke rumah sakit
12 Juni 2020
- Dilakukan tindakan untuk dilakukan operasi kecil
14 Juni 2020
- Pasien diperbolehkan pulang
16 Juni 2020
- Pasien datang kembali ke RSUD Panglima Sebaya
- Pasien datang dengan keluhan sesak napas berat
- Dilakukan tindakan setelah pasien menjalani dua kali rapid test dan menunjukkan hasil non-reaktif
-Dilakukan tindakan sesuai prosedur, pasien kemudian dimasukkan ke ruang ICU
17 Juni 2020
- Dilakukan pengambilan sampel uji swab
18 Juni 2020
- Pasien dinyatakan meninggal dunia
23 Juni 2020
- Hasil uji swab menunjukkan hasil pasien dinyatakan positif Covid-19
“Kasus Covid-19 di Paser masih ada, dan kemungkinan terjadi transmisi lokal. Kemungkinan sebagian besar tenaga medis kami yang terlibat (penanganan pasien positif Covid-19) bisa terpapar,” ujar dr Nurdiana.
Pihaknya sudah melakukan langkah-langkah internal dalam bentuk tracing. RSUD Panglima Sebaya kemarin (24 Juni 2020) juga sudah melakukan swab terhadap karyawan rumah sakit yang memiliki riwayat kontak erat.
“Jadi pegawai kami yang sudah kami swab kurang lebih ada 203 orang. Tapi karena keterbatasan alat di Samarinda, pengiriman sampel kami bagi menjadi dua. Tadi malam sudah dikirim 80 sampel, sisanya besok (Jumat 26 Juni 2020) malam,” terangnya.
Dia juga mengklarifikasi ada kabar yang beredar di medsos, yang mengatakan sudah ada pemeriksaan dengan hasil tiga orang positif. Kabar tersebut ia pastikan tidak benar, karena baru tadi malam sampel dikirim ke Samarinda.
“Untuk sementara selain melakukan swab terhadap petugas, sebagai langkah antisipasi kami juga meniadakan kunjungan terhadap pasien,” ungkapnya.
Untuk poli di klinik rawat jalan waktu operasionalnya pun telah dibatasi. Setelah sebelumnya buka dari pukul 7.30 Wita sampai pukul 16.00 Wita, sekarang jam operasional hanya dibuka hingga pukul 14.00 Wita.
Untuk pelayanan rawat jalan pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Paser, untuk rujukan dari puskesmas dipilih yang memang berat baru dirujuk ke rumah sakit.
“Kesimpulannya pelayanan di RSUD Panglima Sebaya masih tetap berjalan, tapi kami lakukan pembatasan,” katanya.
“Kami juga akan mengusahakan secepatnya agar alat PCR kami bisa cepat dioperasionalkan. Sesuai informasi bahwa izin operasional sudah sampai ke pusat, menunggu satu alat lagi yang rencananya datang minggu depan datang,” pungkas dr Nurdiana.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan