Utama
jembatan terowongan bpp PPU 
WOW! Muncul Opsi Jembatan Balikpapan-PPU Diganti Jadi Terowongan Bawah Laut
SELASAR.CO, Balikpapan – Pandemi Covid-19 membuat rencana pembangunan Jembatan Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara (PPU) jalan di tempat. Kajian pemindahan lokasi jembatan tak kunjung tuntas. Padahal, sudah diwacanakan sekira tujuh bulan lalu, ketika Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berkunjung ke Balikpapan, Desember 2019.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim Junaidi menerangkan, kajian pembangunan jembatan tol Balikpapan-PPU masih terus dikerjakan. Pihaknya segera menjadwalkan pembahasan rencana tersebut dengan Satuan Tugas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN.
“Ini mau kita bahas. Tetapi karena masalah Covid-19 ini, jadi tertunda terus. Karena itu sudah masuk dalam agenda kita untuk dibahas,” katanya kepada Kaltim Post, (13/7/2020).
Dalam perkembangannya, opsi konstruksi yang mencuat adalah jembatan tol Balikpapan-PPU dibangun di bawah laut (tunnel). Ini tentu berbeda dengan perencanaan sebelumnya. Yakni dibangun di atas Teluk Balikpapan.
Berita Terkait
Menurutnya, apabila jembatan tetap dibangun di atas laut, dikhawatirkan mengganggu alur pelayaran di Teluk Balikpapan. Demikian juga jalur penerbangan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan.
Sebaliknya, jika Jembatan Tol Balikpapan-PPU dibangun di bawah laut, menjadi solusi atas permasalahan yang dikeluhkan pengguna jasa pelayaran maupun jasa penerbangan. Namun, memerlukan biaya pembangunan yang sangat besar. Dengan panjang sekira 7,35 kilometer, Jembatan Tol Balikpapan-PPU yang dibangun di atas laut saja membutuhkan biaya sekitar Rp 15,35 triliun.
“Ini masih dikaji, karena tergantung BEP (break event point). Kira-kira kembali modal atau enggak yang bangun nanti. Makanya belum sempat mengumpulkan orang-orang ini (Satgas Perencanaan Infrastruktur IKN),” ucap Junaidi.
Dia menuturkan, jika jembatan tol tetap dibangun lokasi semula, yakni Melawai di sisi Balikpapan dan Nenang di sisi Penajam, maka harus dibangun tunnel. “Karena di bawah laut, aman untuk pesawat dan kapal laut. Tapi perlu dikaji lagi, apakah investornya siap atau tidak,” tandasnya. (kip/riz/k16)
Editor: Awan