Utama

covid-19 hari-anak-nasional karolina-nasution 

Membanggakan, Anak Tunanetra Kaltim Terpilih Wawancarai Menteri PPA pada HAN 2020



Karolina Nasution (ketiga dari kiri), Tunanetra Asal Sangatta Saat Geladi Di Gedung BPBD Jakarta Demi Mensukseskan Hari Anak Nasional 2020
Karolina Nasution (ketiga dari kiri), Tunanetra Asal Sangatta Saat Geladi Di Gedung BPBD Jakarta Demi Mensukseskan Hari Anak Nasional 2020

SELASAR.CO, Jakarta – Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya, pada tahun ini akan sedikit berbeda lantaran digelar secara virtual ditengah pandemi Covid-19. Meski demikian acara ini tetap istimewa bagi anak-anak Indonesia, termasuk bagi anak kembar disabilitas asal Kabupaten Kutai Timur, Karolina Nasution dan Kezia Nasution.

Pada moment HAN 2020, Karolina salah satu dari kembar tunanetra ini, secara langsung ambil bagian dalam acara yang dilaksanakan pada hari ini Kamis (23/07/2020). Lina (sapaan akrab Karolina Nasution) bakal menjadi moderator pada segmen Talkshow di Kantor BNPB yang bakal disiarkan secara Live melalui TVRI Nasional pada pukul 14.00 WIB, atau 15.00 WITA.

Putri dari pasangan Dohar Nasution dan Maria Pohan ini, bakal mewawancarai Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) I Gusti Ayu Bintang Darmayati, serta Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo dan Perwakilan UNICEF Indonesia. “Yang akan diwawancarai nanti Ibu menteri PPA, UNICEF dan Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pak Doni,” jelas Maria.

Kepada Selasar, Karolina Nasution menceritakan bagaimana proses hingga terpilihnya dia sebagai pengisi acara HAN 2020. Tawaran itu pertama kali dirinya terima dari sang gurunya, namun ada seleksi yang harus diikuti dengan mengirimkan video. Lantaran saat itu malam hari sehingga dipermudah dengan hanya mengirimkan sample suara.

“Persiapan yang dilakukan baik secara pribadi dan kelompok. Untuk pribadi lebih banyak berdoa dan terus mengembangkan diri bagaimana caranya bisa improvisasi nantinya. Untuk bersama panitia melakukan Zoom Meeting berkali-kali dan intens berkomunikasi dengan teman moderator lain agar feel dan kemistrinya dapat,” jelas Lina melalui sambungan WhatsApp.

Panitia dan teman-teman banyak yang membantu, terutama mengenai tayangan di Televisi yang berkaitan dengan durasi dan kode-kode broadcasting. Namun secara materi ia mengaku diberikan kebebasan oleh pihak panitia. “Dikasih tau panitia kalau acara ini bebas, namanya juga hari anak dan dipegang oleh anak-anak. Jadi tidak terlalu formal banget yang penting mengalir saja, pertanyaanya juga boleh nyeleneh kaya Ibu Menteri ditanya dulu cita-citanya apa dan permainan favoritnya apa, dan lain sebagainya,” imbuhnya.

Meski secara teknis hingga kini tak ada kendala, namun Lina mengaku kendala terbesar berada pada diri sendiri yang masih tegang. Meski demikian ia terus berlatih agar bisa menguasai rasa tegangnya demi lancarnya acara nanti.

Untuk anak Indonesia, Lina berpesan agar di masa pandemic Covid-19 seperti saat ini tetap terus belajar dan mengembangkan pribadinya. “Untuk teman-teman tetap belajar di rumah dan jaga kesehatan, tetap bermain dengan cari kegiatan positif yang bisa dilakukan dirumah. Mau buat konten atau mengembangkan hobi tetap bisa dilakukan walaupun di rumah. Bosan, kita sama-sama bosan, kita tetap berdoa semoga Covid cepat berlalu dan kita bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Tetap semangat dan salam sehat,” tutup Lina.

Diketahui, kembar tunanetra asal Sangatta ini sempat bermain catur tiga langkah dengan Bupati Kutai Timun non aktif Ismunandar, dengan hasil remis. Pada acara Hari Disabilitas Internasional yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Kutai Timur pada tahun 2017 lalu.

Penulis: Gunawan
Editor: Yoghy Irfan

Berita Lainnya