Utama

Meninggal corona Meninggal karena Covid-19  ASN Pemprov Pasien corona meninggal dunia Kasus Probable 

Innalillahi, Satu Lagi Kasus Probable Covid-19 Meninggal di Samarinda



Proses pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19. Foto: BPBD Samarinda
Proses pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19. Foto: BPBD Samarinda

SELASAR.CO, Samarinda – Dalam sehari, dua warga Kota Tepian dimakamkan dengan protokol Covid-19. Terbaru, pasien meninggal di Rumah Sakit Samarinda Medika Citra (SMC), Jumat (24/7/2020) pukul 17.52 Wita petang tadi.

Pasien tercatat pertama kali masuk ke rumah sakit pada Kamis 23 Juli 2020 kemarin, dan memiliki keluhan serangan stroke dan asam lambung.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Hendra AH mengonfirmasi terkait kabar duka tersebut. Ia mengatakan saat ini jenazah dalam proses pemulasaran.

“Iya, ada satu lagi yang meninggal jadi totalnya hari ini ada dua. Ini kita sedang siap-siap,” ujar Hendra saat dihubungi melalui telepon.

Diketahui almarhum merupakan pria berusia 53 tahun, warga Temindung Permai. Jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Raudhatul Jannah, Jalan serayu RT 20, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda.

“Malam ini akan kita makamkan jam 9, ini kita sedang siap-siap,” lanjut Hendra.

Sementara Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda, Ismed Kusasih membenarkan adanya pasien yang meninggal malam ini di RS SMC. Berdasarkan hasil rapid test dan rapid dengan IFA (immunofluorescence assay) hasilnya reaktif Covid-19.

“Status almarhum saat ini probable,” singkat Ismed.

Untuk diketahui probable adalah istilah baru yang digunakan tim gugus tugas untuk pasien meninggal dengan kategori Rapid Test atau IFA positif dan memiliki gejala seperti Covid-19. Namun yang bersangkutan belum memilki hasil tes swab/PCR.

Sebelumnya, terdapat juga satu pasien positif Covid-19 yang meninggal di RS Abdoel Wahab Sjahranie. Pasien merupakan kasus SMD 136, seorang laki-laki usia 54 tahun yang diketahui merupakan pegawai di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim.

Kepala Humas RSUD AWS, dr Arysia Andhina mengungkapkan, pasien meninggal di ruangan Tulip pada hari ini, sekitar pukul 13.40 Wita. Pasien mulai menjalani perawatan tanggal 17 Juli 2020. Setelah menjalani perawatan selama delapan hari kondisi pasien mengalami perburukan. Tim Covid 19 RSUD AWS telah melakukan perawatan yang komprehensif.

“Namun Allah berkehendak lain. Kami segenap karyawan RSUD AWS mengucapkan ikut berduka cita, dan semoga almarhum diterima oleh Allah SWT,” ujarnya.

Dia pun kembali menghimbau agar masyarakat Kaltim selalu menerapkan protokol Covid-19, mengingat angka penderita yang terus meningkat.

Penulis: Fathur
Editor: Awan

Berita Lainnya