Politik
KPU kpu samarinda Bimtek Relawan demokrasi 
KPU Samarinda Gelar Bimtek untuk Relawan Demokrasi
SELASAR.CO, Samarinda - Mengusung tema Masyarakat Cerdas Berdemokrasi Bersama Kita Mampu Capai Partisipan Pemilih 77,5 persen, KPU samarinda menggelar agenda Bimbingan Teknis Relawan Demokrasi dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda 2020.
Bertempat di Crystal Ballroom, Mercure Hotel Samarinda, acara dimulai sejak pukul 10.00 Wita pada Kamis (6/8/2020). Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipan Masyarakat, dan SDM KPU Samarinda, M Najib menuturkan bahwa acara ini digelar untuk mensosialisasikan kepada relawan demokrasi yang nantinya akan menjadi perpanjangan tangan KPU Samarinda demi lancarnya keberlangsungan Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.
Kegiatan para relawan akan bervariasi. Namun tetap akan dikombinasikan dengan beberapa kegiatan yang ada di kecamatan dan kelurahan. Relawan demokrasi yang sudah terpilih itu diharapkan tetap bisa menjaga dan mempertahankan integritas, netralitas, dan profesionalisme sebagai bagian dari penyelenggara Pilkada 2020.
“Semuanya nanti tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan, 50 relawan ini juga akan dibekali alat pelindung diri seperti masker, face shield, dan hand sanitizer. Kemudian ada seragam juga,” ungkap Najib.
Berita Terkait
Bimbingan teknis tersebut diharapkan bisa membuat para relawan paham mengenai tata cara, konsep, strategi dalam bersosialisasi. Terlebih lagi, pada saat pandemi seperti ini tatap muka sangat terbatas sehingga harus mencari cara agar para pemilih bisa memberikan hak pilihnya tanpa ada rasa khawatir.
Seperti diketahui proses seleksi Relawan Demokrasi telah dimulai sejak Juli. Antusiasme para relawan demokrasi pun cukup besar. Sekitar 80 orang mendaftarkan diri. Diawali dengan seleksi administrasi dan berlanjut ke tahap wawancara. Kini telah terkumpul 50 Relawan Demokrasi yang dibagi ke sepuluh basis. Sepuluh basis itu terdiri atas pemilih berkebutuhan khusus, kaum marginal, komunitas, keluarga, warga internet, pemula, muda, penyandang disabilitas, perempuan, dan keagamaan.
“Siapapun boleh ikut, tapi kami tetapkan untuk usia itu minimal 20 tahun dan maksimal 50 tahun. Itu adalah standard syarat bagi petugas penyelenggara di tingkat PPDP, bahkan mungkin nanti di tingkat KPPS,” jelas Najib.
Tidak ada syarat khusus dalam pendaftaran ini, yang terpenting kata Najib, pernah dan atau pengalaman sebagai relawan, memiliki kecakapan dalam mensosialisasikan program, serta sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan bebas Covid-19. Selain itu dalam proses pemilihan, usia pendaftar diutamakan yang tidak masuk kategori rentan terpapar.
Kehadiran Relawan Demokrasi sendiri cukup berperan penting dalam pilkada nanti. Berkaca pada proses pilkada 2019 lalu, angka pencapaian pemilih cukup signifikan. Rata-rata sekitar 80 persen masyarakat berpartisipasi. Itu semua tidak lepas dari kontribusi para relawan. Pada tahun ini, KPU Samarinda menarget angka partisipasi sebesar 77,5 persen, dengan kisaran 600 ribu pemilih.
“Mudah-mudahan pemilih pemula dan muda bisa ikut berpartisipasi. Intinya mendorong partisipasi masyarakat,” ucapnya.
Latar belakang para relawan sangat beraneka ragam. Mulai mahasiswa, pekerja, aktivis, hingga pegiat disabilitas. Mereka diimbau untuk selalu solid dan bisa mensukseskan tercapainya target pemilih pada pesta demokrasi di Samarinda nanti.
Penulis: Yoghy Irfan dan Fathur
Editor: Awan