Kutai Kartanegara
kecelakaan lalu lintas Lakalantas Desa Ngadang 
Kecelakaan Lalu Lintas, Remaja di Sebulu Butuh Ratusan Juta untuk Operasi
SELASAR.CO, Kutai Kartanegara – Muhammad Arya Gunawan, remaja 16 tahun, warga Desa Sanggulan Kecamatan Sebulu yang mengalami kecelakaan lalu lintas saat mengendarai sepeda motor di jalan poros Desa Ngadang, Kecamatan Sebulu, Sabtu (8/8/2020) malam. Saat ini kondisinya masih tidak sadarkan diri di RSUD AW Sjahranie, Samarinda.
Akibat kecelakaan itu, Arya mengalami luka berat di sekujur tubuhnya. Di antaranya patah tulang paha, cedera pada kepala, dan paru-parunya mengalami kebocoran. Sehingga, pihak keluarga membutuhkan biaya yang besar untuk operasi.
Ramlah, ibu dari Arya mengatakan, biaya operasi putranya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Sementara itu pihak keluarga tidak memiliki BPJS Kesehatan untuk menanggung biaya operasi. Keluarga sempat meminta sumbangan kepada warga Desa Sanggulan, dengan membawa surat persetujuan dari Kepala Desa. Namun sumbangan warga tersebut tidak cukup membantu biaya pengobatan Arya. Sumbangan itu digunakan untuk membayar biaya darah, sebanyak 5 kantong hampir Rp 2 juta.
“Pihak rumah sakit bilangnya untuk operasi kepala aja sudah Rp 10 juta. Itu diprediksi kalau semua bilangnya sampai ratusan juta,” ujar Ramlah.
Berita Terkait
- Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman Berikan Pertolongan Pertama pada Korban Kecelakaan di Jalan Poros Sangatta-Bengalon
- Sopir Truk Korban Penganiayaan Amor Membaik, Dipindahkan ke Ruang Flamboyan
- Dua Pelaku Pengeroyokan Sopir Truk Di Kilometer 31 Loa Janan Ditahan, Dua Lainnya Dalam Pengejaran
- Live Streaming STV
Ramlah menuturkan, dulunya saat sang suami bekerja di salah satu perusahaan sawit, memiliki BPJS Kesehatan. Namun setelah sang suami meninggal sekitar 4 tahun lalu, pihaknya tidak lagi menggunakan BPJS Kesehatan. Sehingga, saat ini ketika ingin mengurus BPJS Kesehatan pihaknya harus melunasi tunggakan sekitar Rp 6 juta.
Ramlah mengaku tidak mampu membayar iuran BPJS lantaran ia yang sehari-hari berjualan kue, hanya mampu menghidupi kebutuhan sehari-hari. “Karena kan kondisi kami susah, makanya kami nggak bisa mengurus itu. Jangankan bayar BPJS itu, untuk makan aja susah,” kata Ramlah.
Saat ini pihak rumah sakit menunggu kepastian dari pihak keluarga untuk melakukan penanganan lebih lanjut terhadap Arya. Pihak keluarga belum bisa memberikan kejelasan terkait penanggungan biaya operasi Arya.
“Kami ini masih cari bantuan, sedangkan keluarga nggak ada uang juga. Masih mau membayar BPJS itu dulu, kalau itu sudah selesai mungkin bisa ditangani. Ini masih cari pinjaman, keluarga banyak nggak ada juga,” jelasnya.
Penulis: Faidil Adha
Editor: Awan