Utama
Pembunuhan Pembacokan Pertengkaran Penganiyaan Anak bunuh bapak 
Begini Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung secara Sadis di Bengalon
SELASAR.CO, Sangatta – Peristiwa tragis terjadi di Bengalon, Kutai Timur (Kutim), Selasa (11/8/2020) sekitar pukul 04.00 Wita. Tepatnya di Jalan Poros Sangatta-Bengalon, Km 106, Desa Tepian Indah. Seorang anak menganiaya ayah kandungnya dengan sebilah parang hingga tewas.
Pelaku bernama Joni (38), bekerja sebagai petani. Korban bernama Iknasius Klao (60), merupakan ayah kandung pelaku yang juga petani. Selain membunuh ayahnya, pelaku juga menganiaya istrinya, Delviana (37) saat mencoba melerai aksi brutal tersebut. Kondisi Delviana hingga berita ini dimuat masih sekarat dan dirawat di salah satu puskesmas di Kecamatan Bengalon.
Ardon, salah seorang saksi menuturkan, dia tidur serumah dengan ayah tersangka. Sekitar pukul 04.00 Wita, dia dibangunkan korban. Pasalnya, pelaku memanggil korban sambil menggedor pintu rumah.
Ketika keduanya membuka pintu, pelaku sudah tidak ada. Sehingga keduanya kembali menutup pintu. Berselang 10 menit, keduanya mendengar suara teriakan minta tolong di samping kanan belakang rumah. Rupanya teriakan itu dari istri pelaku.
Berita Terkait
"Kami ambil parang yang masih berbungkus. Saat keluar rumah, saya melihat istri pelaku terduduk bersimbah darah," ujarnya.
Ayah pelaku kemudian pergi sambil membawa parang untuk mencari bantuan dengan maksud membawa korban ke rumah sakit. Sementara itu, Ardon memegangi istri pelaku yang terluka di belakang rumah. Tiba-tiba, terang dia, pelaku berlari ke arahnya sambil memegang parang.
“Sehingga saya melarikan diri dan tidak tahu lagi apa yang terjadi. Dua jam kemudian saya mendengar ayah tersangka meninggal dengan bersimbah darah," katanya.
Sementara, dengan berlumur darah, Delviana melarikan diri ke gereja untuk meminta pertolongan. Beruntung korban bertemu beberapa orang yang langsung membawanya ke Puskesmas.
Ayah pelaku tewas dengan luka sabetan senjata tajam di beberapa bagian tubuhnya. Sedangkan istri pelaku, mengalami luka parah di bagian pipi kiri hingga leher.
Kapolsek Bengalon AKP Zarma Putra mengatakan, ketika mendengar informasi tersebut, dia langsung menurunkan petugas ke lokasi kejadian. Polisi segera mengamankan tersangka yang terus mengamuk sambil berteriak. Satu anggota Polsek Bengalon terkena pukulan pelaku.
"Pelaku dan ayahnya sempat adu mulut. Tak lama aksi tersebut berlangsung," ujarnya. Korban tewas, kata Zarma, ditemukan warga tergeletak berlumur darah di tepi Gang Transmigrasi. “Tersangka sudah diamankan. Tersangka sebelumnya pernah dipenjara selama tiga tahun atas perbuatan yang sama di Rantau Pulung. Korbannya kakaknya sendiri. Maret lalu baru bebas dari penjara," sebutnya.
Hingga kini, pelaku belum bisa dimintai keterangan. Sebab, pelaku sering mengamuk seolah sedang mengalami gangguan jiwa. "Tidak menutup kemungkinan pelaku hanya pura-pura gila, sehingga tidak terjerat pidana," katanya.
"Kami masih berupaya mencari tau modus pelaku. Memang minim saksi. Makanya menunggu istri tersangka sadar baru dimintai keterangan," pungkasnya. (dq/riz/k8)