Politik

Pilwali Samarinda  Zairin-Sarwono sumur biopori Keluhkan Banjir Pilkada serentak Pilkada 2020 

Ibu-ibu di Sungai Kunjang Keluhkan Banjir, Ini Solusi Realistis yang Ditawarkan Zairin



Zairin Zain mengunjungi warga Jalan Slamet Riyadi, Gg 6 Dalam, RT 30, Kelurahan Karang Asam Ilir, Kecamatan Sungai Kunjang pada hari ini, Kamis (29/10/2020).
Zairin Zain mengunjungi warga Jalan Slamet Riyadi, Gg 6 Dalam, RT 30, Kelurahan Karang Asam Ilir, Kecamatan Sungai Kunjang pada hari ini, Kamis (29/10/2020).

SELASAR.CO, Samarinda - Zairin Zain mengunjungi warga Jalan Slamet Riyadi, Gg 6 Dalam, RT 30, Kelurahan Karang Asam Ilir, Kecamatan Sungai Kunjang pada hari ini, Kamis (29/10/2020). Dengan menerapkan protokol kesehatan, jumlah peserta yang hadir pun dibatasi dan diwajibkan mengenakan masker.

Dalam sosialisasi calon wali kota nomor urut 3 itu kali ini, warga yang hadir didominasi kalangan ibu-ibu rumah tangga. Persoalan banjir masih menjadi masalah utama yang diadukan masyarakat kepada Zairin dalam pertemuan tersebut.

“Banjir masih sering terjadi di sini, pak. Jadi kadang kalau hujan deras kami sibuk angkat barang-barang naik ke atas meja agar tidak basah. Belum lagi ada anak-anak juga yang rawan kena penyakit kalau air tergenang. Akses jalan juga jadi susah kalau mau beraktivitas,” ujar Saminah, warga setempat.

Menanggapi hal ini, Zairin menyebut penanganan banjir memang telah menjadi prioritasnya jika nanti terpilih menjadi Wali Kota Samarinda. “Kami kasihan melihat masyarakat kita ini kalau hujan hidupnya tidak tenang, dan itu berpuluh-puluh tahun. Itulah niat kami bagaimana mengurangi banjir ini ke depan,” sebut Zairin.

Meski begitu, diungkapkannya, dia ingin realistis dalam menangani persoalan ini. Bentang alam Samarinda yang dikelilingi dataran tinggi dan dibelah Sungai Mahakam, menjadikan Samarinda mudah kebanjiran. “Kami tidak berjanji untuk menyelesaikan semua titik banjir. Jadi ada 50 persen titik banjir utama yang dapat kami selesaikan,” tambahnya.

Dari data yang dikumpulkan bersama tim Samarinda Bangkit, disebutkan bahwa titik banjir di Samarinda dalam beberapa tahun terakhir bukannya berkurang, namun justru bertambah. Hingga saat ini total ada sekitar 22.000 KK di Samarinda yang masih terdampak banjir.

“Umumnya daerah rendah. Kalau Sungai Karang Mumus sudah bersih dan drainase juga mulus tidak ada sumbatan, insyaAllah banjir bisa berkurang terutama di titik yang memang parah seperti jalan DI Panjaitan, Sempaja, hingga simpang empat Mal Lembuswana,” imbuhnya.

“Parit-parit kita banyak yang sedimentasinya tinggi, ini yang kemudian akan harus kita selesaikan. Ini tidak mungkin hanya diselesaikan oleh pemerintah saja. Coba kita gerakkan masyarakat untuk bergotong-royong bersama-sama, tapi pemerintah tetap turun. Jangan masyarakat disuruh, tapi pemerintahnya tenang-tenang saja,” tambahnya.

Lalu diungkapkan Zairin jika dirinya diberi kesempatan terpilih sebagai orang nomor satu di Samarinda, ia akan mewajibkan agar pengelola properti membuat sumur-sumur resapan air di depan rumah (sumur biopori).

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya