Politik
Pilwali Samarinda  Zairin-Sarwono sarwono  mendengar aspirasi Pilkada serentak Pilkada 2020 
Dari Silaturahmi Sarwono ke Warga Lok Bahu di Rumah Ustaz Mujenih
SELASAR.CO, Samarinda – Momen kampanye dimanfaatkan betul oleh para pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Samarinda. Sosialisasi terus dilakukan. Tak kecuali oleh Sarwono calon wakil wali kota Samarinda nomor urut 3. Kemarin (29/10/2020) dia bersilaturahmi sekaligus sosialisasi di Jalan Pusaka, RT 17 Bendang, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang.
Sarwono didampingi sang istri mendatangi kediaman tokoh masyarakat Mudhir Ma'had Hasan Bin Ali atau yang akrab disapa ustaz Mujenih. Di sana, Sarwono bersilaturahmi sekaligus untuk mendengar harapan, masukan, dan keluh-kesah dari masyarakat setempat.
Sarwono menjelaskan bahwa kampanye bukanlah sekadar menyampaikan jargon dan program. Kampanye harus dapat mengetahui dan mendengar aspirasi, keinginan dan harapan masyarakat. Dan ternyata aspirasi masyarakat tidak melulu soal infrastruktur. Masyarakat juga berkeinginan mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang memadai.
Banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan, seperti masalah pendidikan di masa pandemi yang tetap memberlakukan sistem daring. Sarwono menceritakan bahwa masih banyak titik-titik di Samarinda yang tidak tersedia jaringan selular dan wifi. Hal tersebut menghambat aktivitas sekolah daring.
Berita Terkait
Dirinya mencontohkan di daerah Berambai, yang tidak didukung sinyal yang baik. Maka masyarakat sekitar harus menaiki puncak yang dikenal bernama Puncak Borneo untuk mendapatkan sinyal guna melakukan aktivitas selulernya.
Bersama Zairin, Sarwono mencanangkan program support fasilitas seluler yang dapat membantu warga di titik-titik blank spot, dengan menghadirkan kerja sama antar-provider. Kerja sama tersebut dengan membangun menara pemancar sinyal serta menyediakan wifi gratis di beberapa titik, guna menunjang kegiatan sekolah daring, pekerjaan, serta aktivitas seluler lainnya.
Dia juga menambahkan bahwa kondisi saat ini beban ekonomi masyarakat meningkat karena pandemi Covid-19. Tempat usaha sepi, banyak pekerja yang dirumahkan atau di-PHK, pengangguran dimana-mana, ekonomi tidak tumbuh, anggaran terpotong guna menanggulangi Covid-19. Dirinya menegaskan bahwa ini bukanlah PR yang sederhana.
"Jadi kita harus mempunyai perencanaan, tetapi kita juga harus tahu kondisi di lapangan," ucap Sarwono.
Namun, diingatkannya, jangan lupa berdoa kepada Yang Maha Kuasa. “Perencanaan ini akan dikolaborasikan dengan kondisi lapangan agar Samarinda Bangkit," ujar Sarwono.
Diketahui bahwa Samarinda akan menjadi kota penyangga Ibu Kota Negara yang baru. Sehingga ke depan Samarinda diharapkan bisa bersaing dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia.
"Mentalnya harus kita tingkatkan, bukan mental daerah, tapi sekarang mentalnya mental masyarakat atau warga pusat Ibu Kota Negara," tuturnya.
Penulis: Bekti
Editor: Awan