Ragam

Buah naga Desa Sanggulan tanaman buah naga Prokom Kukar 

Bernilai Ekonomis Tinggi, Petani Desa Sanggulan Kembangkan Buah Naga



Perkebunan buah naga di Desa Sanggulan, Kecamatan Sebulu.
Perkebunan buah naga di Desa Sanggulan, Kecamatan Sebulu.

SELASAR.CO, Kutai Kartanegara - Buah naga adalah salah satu komoditi buah yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Bahkan saat ini permintaan pasar dalam negeri juga tinggi. Sehingga, hal itu dimanfaatkan petani Desa Sanggulan, Kecamatan Sebulu, mengembangkan tanaman buah naga.

Petani Desa Sanggulan, Hasan, mengatakan untuk menutupi kebutuhan ekonomi pada masa pandemi Covid-19, buah naga menjadi salah satu solusi. Meskipun, harga pasaran buah naga mengalami sedikit penurunan.

Hasan menyebutkan sudah beberapa kali mencoba menanam jenis buah-buahan yang lainnya, tetapi hasil yang didapat kurang mencukupi kebutuhan pada masa pandemi Covid-19 ini. Sehingga, Hasan memilih bertani buah naga.

"Saya sendiri sudah pernah mencoba menanam buah-buahan lainnya, namun hasilnya kurang memadai. Yang paling menjanjikan itu buah naga, karena paling minim panennya 1 bulan sekali," kata Hasan.

Dalam setiap kali panen buah naga, Hasan mengaku mendapat hasil senilai Rp 10 juta per hektare, dari lahan yang ia miliki seluas 4 hektare. Sedangkan seluruh petani buah naga di Desa Sanggulan memiliki lahan seluas 30 hektare.

Namun, saat terjadi pandemi Covid-19 penjualan buah naga sedikit terkendala pengiriman. Sebelum Covid-19 menyerang, pengiriman buah naga tersebut dikirim hingga ke Kota Tarakan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, hingga ke negara tetangga Malaysia.

"Soalnya kalau kita mau pengiriman kemana-mana kadang-kadang nggak ada transport ke sana. Kalau kemarin-kemarin sampai ke Malaysia, sampai Tarakan, Surabaya dan Sulawesi, tapi sekarang banyak tutup, jadi itu yang jadi kendala," jelas Hasan.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya