Kutai Timur

Kodim 0909 Sanggata Positif corona penambahan corona 

Dandim Sangatta Nilai Penanganan Covid-19 Masih Setengah Hati



Dandim 0909/Sanggata, Letkol Czi Pabate
Dandim 0909/Sanggata, Letkol Czi Pabate

SELASAR.CO, Sangatta – Dandim 0909/Sangatta, Letkol Czi Pabate mengaku sangat prihatin melihat perkembangan kasus wabah virus corona (covid-19) di Kabupaten Kutai Timur. Sebab, kian hari kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kutim terus meningkat.
Bahkan sebanyak 5 orang prajurit yang bertugas di Komando Distrik Militer (Kodim) 0909 Sangatta sempat terkonfirmasi positif. Kini kelima orang tersebut sudah dinyatakan sembuh.
“Mengapa saya katakan demikian, karena bisa dibilang penanganan kasus wabah virus corona di Sangatta baru separuh-paruh kalau saya bilang, setengah hati. Orang dites, habis dites tapi dibiarkan,” kata Dandim 0909 Sangatta Letkol Czi Pabate.
Diketahui, dari 400 lebih pasien yang dirawat, hanya sekitar 40 orang yang menjalani perawatan di rumah sakit dan ada sekitar 360 orang yang berada di luar yang tidak diketahui secara pasti keberadaanya di mana.
“Bagaimana tidak menulari banyak orang, ini kan pengendaliannya tidak ada, harusnya setelah dinyatakan proses terkonfirmasi langsung dikarantina, tapi (kenyataannya) tidak. Ini yang jadi persoalan besar,” imbuh Dandim usai mengikuti acara syukuran HUT ke-40 Korem 091/Aji Surya Natakesuma Kodam VI/Mulawarman.
Untuk itu, menurut Letkol Czi Pabate, penanganan virus corona di Kutim membutuhkan kerja sama yang keras. Pasalnya, jika tidak, maka kasus Covid-19 di Kutim akan terus seperti ini. “Kemarin kan ada sekitar 50 orang yang terkonfirmasi dan hari ini entah berapa lagi. Bayangkan jika begitu setiap hari kayak apa ini Sangatta Utara. Bahkan para pejabat di lingkungan Pemkab Kutim juga sudah ada yang meninggal akibat Covid-19,” ungkapnya.
Sementara untuk pemberlakuan jam malam di Kutim, menurut Letkol Czi Pabate, pihaknya sangat sepakat dan mendukung langkah yang telah diambil oleh pemerintah. Namun hal tersebut kembali dipertanyakan apakah sudah diberlakukan atau tidak.
“Karena sekarang inikan harusnya kumpul, teknisnya bagimana ini. Terus siapa yang mengevaluasi, Pemerintah Daerah, mana Pemerintah Daerah? Pemerintah Daerah belum buat undangan itu, sampai sekarang juga teknisnya memberlakukan jam malam itu bagaimana,” tanyanya.
Lebih lanjut, Dandim mengaku penanganan wabah virus corona tidak bisa dilakukan sendirian. “TNI bergerak sendiri tidak bisa, Pemda pun juga bergerak sendiri tidak bisa. Makanya kita butuh kerja sama. Satu atau dua hari ke depan saya akan kordinasi lagi dengan BPBD untuk melaksanakan rapat. Rapat tapi ditindaklanjuti gitu, loh. Rapat tapi tidak ditindaklanjuti kan percuma, untuk apa bikin rapat capek-capek,” tuturnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kutim, hingga Selasa (17/11/2020) jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sudah mencapai 2.005 kasus, dirawat 423 kasus, sembuh 1.549, dan meninggal dunia 33 kasus.

Penulis: Bonar
Editor: Awan

Berita Lainnya