Kutai Kartanegara

Desa Jonggon imunitas tubuh pertanian jahe DPRD Kukar 

DPRD Berupaya Mendorong Pemerintah untuk Membantu Petani Kembangkan Tanaman Jahe



Ketua Komisi I DPRD Kukar Supriyadi
Ketua Komisi I DPRD Kukar Supriyadi

SELASAR.CO, Kutai Kartanegara - Saat ini, Desa Jonggon Kecamatan Loa Kulu sedang menjadi pusat perhatian karena hasil jahe melimpah. Sejak pandemi masuk ke Tanah Air, jahe dinilai menjadi salah satu kebutuhan untuk diolah menjadi obat atau jamu.

Tujuannya menjaga sistem imunitas tubuh agar tak mudah terserang virus asal Wuhan, Tiongkok tersebut. Sebelum Covid-19, harga jahe hanya berkisar dari Rp 18-20 ribu satu kilogramnya. Saat ini, harga jahe sudah menyentuh angka Rp 26 ribu. Bahkan sebulan setelah pandemi, harga jahe putih sempat menyentuh angka Rp 37 ribu.

Harga jual yang menggiurkan itulah yang membuat sebagian petani padi saat ini beralih ke jahe. Ada juga yang tetap menanam padi, tapi sembari fokus merawat jahe. Menilik situasi tersebut, Ketua Komisi I DPRD Kukar Supriyadi mengatakan, saat ini pihak DPRD sedang berupaya mendorong pemerintah untuk membantu petani dalam mengembangkan sektor pertanian jahe.

“Saya bertemu dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan seminggu yang lalu. Salah satunya saya membahas tentang kesejahteraan petani jahe yang ada di Jonggon,” terang anggota DPRD Kukar Dapil Loa Kulu dan Loa Janan  tersebut.

Penulis: Faidil Adha
Editor: Awan

Berita Lainnya