Ragam
DPTPH Kaltim  Peta FSVA FSVA 
DPTPH Kaltim Lakukan Penyusunan Peta FSVA Tahun 2020
SELASAR.CO, Samarinda - Ketersediaan informasi ketahanan pangan yang akurat, komprehensif, dan tertata dengan baik sangat penting untuk mendukung upaya pencegahan dan penanganan kerawanan pangan dan gizi. Hal ini dapat terjadi karena data yang akurat bisa memberikan arah dan rekomendasi kepada pembuat keputusan dalam penyusunan program, kebijakan, serta pelaksanaan intervensi di tingkat pusat dan daerah.
Hal ini pula yang tengah dikerjakan oleh Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim. Pada hari ini, Kamis (26/8/2020), DPTPH Kaltim melakukan Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas/FSVA) tahun 2020. Agenda ini diikuti tim FSVA dari seluruh wilayah Kalimantan Timur.
“Jadi hasil penyusunan peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan termasuk penyusunan serta Neraca Bahan Makanan (NBM), kami harapkan dapat mempertajam hasil penyusunan ketahanan pangan nasional yang ada. Yang kami hadirkan hari ini adalah seluruh tim FSVA dari seluruh kabupaten dan kota dari seluruh Kaltim,” ujar PLT DPTPH Kaltim, Alimudin.
Penyediaan informasi diamanatkan dalam UU No 18/ 2012 tentang Pangan dan PP No 17/2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi yang mengamanatkan Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya untuk membangun, menyusun, dan mengembangkan Sistem Informasi Pangan dan Gizi yang terintegrasi.
Berita Terkait
FSVA merupakan peta tematik yang menggambarkan visualisasi geografis dari hasil analisa data indikator kerentanan terhadap kerawanan pangan. Informasi dalam FSVA menjelaskan lokasi wilayah rentan terhadap kerawanan pangan dan indikator utama daerah tersebut rentan terhadap kerawanan pangan.
“Indikator yang digunakan dalam penyusunan FSVA merupakan turunan dari tiga aspek ketahanan pangan, yaitu ketersediaan, keterjangkauan, dan pemanfaatan pangan,” sebut Alimudin.
Dirinya pun berharap dari hasil pemetaan kali ini dapat menghasilkan data yang benar-benar akurat, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terkait persoalan pangan di Kaltim.
“Karena sudah dilakukan berulang-ulang dan secara simultan dan berjenjang baik pusat, provinsi, maupun kota harapan saya semakin akurat datanya. Semakin banyak sampel yang diambil, maka nantinya kebijakan yang diambil adalah yang betul-betul dibutuhkan oleh masyarakat,” pungkasnya.
Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan