Hukrim

premanisme preman Tukang Palak  Taman Tepian pengamen tepian samarinda 

Tukang Palak di Taman Tepian Depan Islamic Center Bikin Resah



Taman tepian Sungai Mahakam depan Islamic Center, Samarinda.
Taman tepian Sungai Mahakam depan Islamic Center, Samarinda.

SELASAR.CO, Samarinda - Aksi sekumpulan pengamen yang melakukan pemalakan terhadap pengunjung di area taman tepian Sungai Mahakam depan Islamic Center, Samarinda, ramai menjadi perbincangan netizen di media sosial. Aksi itu pun membuat warga resah.

Keresahan salah satunya dialami pengunjung bernama Seno (22). Niat hati ingin bersantai sejenak setelah menempuh perjalanan jauh dari Balikpapan, dirinya malah menjadi korban pemalakan oleh beberapa pengamen ketika sedang bersantai di area taman tersebut.

Seno menjelaskan peristiwa bermula ketika ia sedang duduk seorang diri di taman tersebut. Tiba-tiba datang seorang pengamen membawa gitar dan meminta uang Rp2.000. Seno yang tak mempunyai uang pecahan Rp2.000 meminta maaf karena tidak dapat menuruti permintaan itu. Tak dituruti, pengamen tersebut tiba-tiba mengancam Seno dengan ucapan, "hati-hati saja kalau barangmu tak mau hilang".

“Dia (pengamen) juga sempat bilang ke saya bahwa dia tidak takut dengan siapapun. Saya merasa tidak nyaman,” ujar Seno, Kamis (7/1/2021).

Seno bergeser ke bangku yang tak jauh dari tempat dirinya diancam. Namun, lagi-lagi pengamen tersebut menghampiri Seno dan kali ini tidak sendiri. Pengamen tersebut membawa teman dan kembali meminta uang Rp2.000 kepada Seno. Namun Seno kembali mengatakan bahwa dia tidak mempunyai uang kecil. Tak terima, pengamen tersebut kembali mengancam Seno dengan ancaman yang sama, hati-hati dengan barang-barang bawaannya.

“Saya merasa resah dan tergganggu. Harapan saya tolong ditindaklanjuti, kalau perlu adakan patroli di area taman tersebut. Saya kira mengamen dengan ancaman seperti ini sudah termasuk tindakan kriminal,” kata Seno.

Seorang Wanita juru parkir di area Taman Tepian mengaku sering melihat aktivitas kelompok pengamen tersebut dari siang hingga malam. Jumlahnya 4 hingga 6 orang, kadang bersama-sama dan kadang juga berpencar. Dirinya juga sering mendapat laporan dari pengunjung taman tersebut bahwa sering mendapat perlakuan tidak mengenakkan seperti diganggu, dipalak, hingga ditantang berkelahi.

“Sering ke sini mereka, terkadang mengganggu orang pacaran. Kalau dikasih uang sedikit bisa minta tambah juga. Orang-orang di sini sering melaporkan ke saya kalau diganggu atau dipalak. Pengamen itu tinggalnya di kawasan Jalan Cendana dan biasanya siang sampai malam di sini. Terkadang juga di Tepian depan kantor Gubernur,” sebut juru parkir yang enggan disebutkan namanya.

Diketahui, sebelumnya kasus serupa sempat viral di Facebook. Dalam postingannya, seseorang menceritakan bahwa telah menjadi korban tindakan pemalakan oleh sejumlah pengamen di area tersebut.

Penulis: Bekti
Editor: Awan

Berita Lainnya