Kutai Kartanegara

Vaksin Corona Vaksin Covid-19 Vaksin Sinovac Suntik vaksin Covid-19 tahap dua Suntik vaksin Covid-19 tahap dua di Kukar Vaksin Corona di Kukar 

Tujuh Tokoh Kukar dan Sejumlah Nakes Disuntik Vaksin Sinovac Kedua



Kapolres Kukar AKBP Irwan Masulin Ginting menerima suntikan vaksin Covid-19 tahap dua.
Kapolres Kukar AKBP Irwan Masulin Ginting menerima suntikan vaksin Covid-19 tahap dua.

SELASAR.CO, Tenggarong - Setelah menerima suntikan vaksin Sinovac yang pertama pada empat belas hari yang lalu, tepatnya 14 Januari 2021, kini 7 tokoh di Kukar menjalani vaksin kedua tahap pertama pada Kamis (28/1/2021) di RSUD Aji Muhammad Parikesit. 

Ketujuh tokoh tersebut ialah, Kapolres Kukar AKBP Irwan Masulin Ginting, Dandim 0906 Tenggarong Letkol Inf Charles Alling, Kepala Dinas Kesehatan dr Martina Yulianti, perwakilan influencer Akhmad Akbar Haka Saputra, Plt Asisten II Setkab Kukar Wiyono, Ketua NU sekaligus Wakil Ketua MUI Kukar Irianto, dan Pendeta David Oktavianus Subagio Hardjawinata.

Selain itu juga dari tenaga kesehatan yang akan menerima jatah vaksin Sinovac kedua di tahap pertama ini, yakni, dari RSUD Aji Muhammad Parikesit ada 28 orang, Rumah Sakit Dara 25 orang, Puskesmas Kota Bangun 18 orang, Puskesmas Rimba Ayu 4 orang, Puskesms Separi III 9 orang, Puskesmas Sangasanga 19 orang, Puskesmas Sungai Merdeka 7 orang, Puskesmas Bungajadi 2 orang, Puskesmas Muara Badak 5 orang, Puskesmas Badak Baru 14 orang, Puskesmas Muara Jawa 6 orang, Puskesmas Muara muntai 10 orang, Puskesmas Muara Wis 2 orang, Puskesmas Samboja 2 orang, dan Puskesmas Tabang 1 orang. 

Kepala Dinas Kesehatan, dr Martina Yulianti, mengatakan, setelah dilakukan suntikan vaksin Sinovac kedua tahap pertama, maka dalam waktu 14 hari antibodi akan terbentuk secara maksimal. Tetapi, ia juga belum bisa memastikan, karena menurutnya ini masih dalam tahap uji klinis. 

"Ini masih uji klinis semua kan, jadi kita tunggu saja, yang jelas setelah vaksin kedua ini baru terbentuk optimal. Cuma berapa lama setelah vaksin itu saya belum bisa memberikan informasi," ujarnya. 

Ia juga menyebutkan, bagi orang-orang yang sudah menerima vaksin sebanyak dua kali, tidak perlu divaksin lagi. Namun, setelah menerima vaksin ini, kita juga masih bisa tertular. 

"Mengenai apakah dia masih bisa tertular, masih ada kemungkinan 35 persen dari yang divaksin itu tertular, karena secara uji klinis efikasinya itu 65 persen kalau Sinovac, jadi setiap vaksin itu beda-beda, vaksin ini bukan mencegah orang tidak tertular, tetapi mencegah orang tidak sakit," jelas Martina.

Sejauh ini, menurut Martina, pelaksanaan vaksinasi kedua ini berjalan dengan baik, dan sesuai seperti yang disampaikan pemerintah, bahwa, vaksinasi ini aman dan berjalan dengan sesuai harapan. "Semoga saja nanti giliran kepada masyarakar juga bisa cepat seperti ini," katanya. 

Saat ini pihaknya juga masih menunggu instruksi dari pemrintah pusat, untuk melanjutkan vaksinasi gelombang kedua, yang rencananya ditargetkan kepada pelayanan publik, seperti TNI, Polri, Satpol PP dan guru sekolah.

"Untuk gelombang kedua, kita masih menunggu instruksi dari pusat, karena saat ini pemerintah pusat sedang fokus untuk menyelesaikan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia," ujar Martina.

Sedangkan untuk tenaga kesehatan yang tidak bisa mengikuti vaksinasi ini, karena adanya kendala terkait kesehatan, maka akan diberikan kesempatan sampai tanggal 30 Januari 2021.

"Nakes yang tidak sempat mengikuti vaksin pada tahap satu dengan tanggal yang sudah ditentukan, maka selanjutnya akan ikut dengan masyarakat," tutupnya.

Penulis: Juliansyah
Editor: Awan

Berita Lainnya