Utama

Tanah datar Jalan rusak di Tanah Datar Perbaikan jalan rusak di Samarinda Jalan rusak di Samarinda Warga perbaiki Jalan rusak 

Kelamaan Nunggu Pemerintah, Warga Inisiatif Perbaiki Sendiri Jalan di Tanah Datar



Perbaikan darurat yang dilakukan warga setempat.
Perbaikan darurat yang dilakukan warga setempat.

SELASAR.CO, Samarinda - Sudah 6 bulan lamanya kerusakan menimpa jalur poros Samarinda-Bontang di kawasan Tanah Datar, Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara. Hal itu membuat warga di kawasan tersebut berinisiatif melakukan perbaikan mandiri.

Warga sekitar jalur kawasan Tanah Datar mengaku resah dengan jalan rusak tersebut lantaran tak kunjung mendapat perhatian serta tindakan dari pemerintah. Bermodalkan 2 unit kendaraan alat berat excavator dan bomag (pemadat jalan) yang dipinjamkan oleh salah satu perusahaan batu bara, warga sekitar langsung melakukan perbaikan terhadap jalan agar dapat dilalui oleh kendaraan.

Seorang warga bernama Eko Didik, saat ditemui di lokasi jalan rusak pada Sabtu (30/1/2021), mengeluhkan, bahwa lubang di jalur tersebut diketahui sudah amat dalam, yang dampaknya bisa membahayakan pengguna jalan. Sehingga, dirinya bersama pihak warga lain berinisiatif untuk gotong-royong melakukan penimbunan tanah terhadap lubang-lubang di jalan rusak.

“Lubangnya sudah terlalu dalam. Yang kami takutkan apabila ada truk dengan muatan berat yang melintas bisa-bisa terbalik. Terkadang sepeda motor yang melintas juga sering terperosok. Jadi kami bersama warga sekitar berinisiatif untuk melakukan perbaikan mandiri. Karena kalau menunggu dari pemerintah terlalu lama dan tidak ada tindakan, hanya janji-janji saja,” keluh Didik.

Da juga menambahkan, dampak dari jalan rusak tersebut adalah kemacetan yang sangat panjang. Antrean buka tutup jalur diberlakukan akibat jalan rusak yang menimpa jalur tersebut. Tidak hanya jalan rusak, daerah tersebut diketahui kerap kali tergenang banjir yang cukup dalam apabila diguyur hujan deras sehingga akses jalan terputus.

“Beberapa hari yang lalu banjir sangat dalam, sehingga kalau malam hari tidak terlihat. Kalau hujan di sini arusnya paling deras, airnya tidak di parit lagi tapi naik ke jalanan,” tambah Didik.

Seorang pengendara bernama Bisot yang sering melalui jalur tersebut membenarkan, bahwa dampak dari jalan rusak di kawasan Tanah Datar adalah kemacetan yang panjang. Bisot bersama keluarganya sudah lelah dengan kemacetan yang dihadapi setiap kali mereka melewati jalan tersebut. Dirinya berharap agar pemerintah bisa segera melakukan tindakan perbaikan jalan rusak ini. 

“Saya sudah hampir 2 jam terjebak macet. dampak dari jalan rusak ini kemacetan kendaraan yang panjangnya hingga 2 sampai 3 kilometer jauhnya. Saya berharap pemerintah lewat jalur ini agar bisa melihat langsung jalan rusak ini dan segera diperbaiki,” harap Bisot.

Penulis: Bekti
Editor: Awan

Berita Lainnya