Opini
Jalan Rusak di Samarinda Jalan rusak di kaltim Jalan Rusak di Loa Buah Jalan Rusak di Mahulu Jembatan Mahulu perbaikan jalan rusak 
Curhat Warga Loa Buah soal Jalan Rusak di Kota Pusat Peradaban
Oleh: Sabil Husein
KERUSAKAN JALAN yang selama ini dirasakan oleh masyarakat Kelurahan Loa Buah dan pengguna jalan yang melintasi di sepanjang Jalan Teratai, mengundang keprihatinan dan perhatian kerukunan sopir truk pengangkut kontainer di Kota Tepian.
Para sopir truk yang kerap melewati jalan rusak tersebut, terpanggil untuk melaksanakan aksi gotong royong perbaikan Jalan Teratai yang terlihat amat sangat memperihatinkan. Koordinator Lapangan Kerukunan Sopir Kontainer Samarinda, Sukron Setiawan, mengatakan, bahwa sopir-sopir truk kontainer yang sehari-harinya melintasi di Jalan Teratai ini berinisiatif melakukan gotong royong melakukan perbaikan atas kesadaran mereka sendiri.
"Jalan ini sangat membahayakan bagi para sopir, khususnya para sopir truk kontainer serta masyarakat yang melintas. Jangan sampai tunggu jatuh dan adanya korban jiwa, apalagi kendaraan roda dua yg berpapasan dengan truk kontainer itu sangat berbahaya ditambah lagi dengan banyaknya lubang-lubang yang menganga di sepanjang ruas Jalan Teratai. Saat hujan turun, lubang-lubang tersebut akan tergenang air, sehingga menyulitkan para pengguna jalan yang melintas," ujar Sukron.
Berita Terkait
Aksi gotong royong perbaikan jalan yang dilakukan oleh kerukunan sopir truk pengangkut kontainer di Samarinda ini didukung langsung oleh asosiasi DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia/Indonesia Logistics and Forwarder Association. (ALFI/ILFA) Kalimantan Timur dan DPC Aptrindo Samarinda.
Kurangnya perhatian dari Pemerintah Daerah terhadap jalan yang dinilai cukup vital bagi perekonomian Kota Samarinda dan beberapa wilayah lainnya di Kalimantan Timur, membuat beberapa warga pun akhirnya berkeluh kesah. Seperti salah seorang warga Kelurahan Loa Buah yang enggan disebutkan namanya, memberikan komentar bahwa telah bertahun-tahun Jalan Teratai tidak pernah diperhatikan oleh pejabat dan Pemerintah Daerah.
"Jalan ini sangat vital bagi pendistribusian bahan kebutuhan pokok masyarakat kota Samarinda. Pemerintah seolah-olah menutup mata dan kami sebagai warga Loa Buah seperti dianaktirikan, padahal Loa Buah adalah kawasan industri produktif, perkayuan, perkapalan dan pertambangan namun justru tidak diperhatikan," ujar warga yang tak ingin disebutkan namanya itu.
"Apakah karena Loa Buah ini tanpa wakil rakyat di DPRD yang perannya sebagai penyambung lidah masyarakat dan sebagai pendobrak aspirasi kami di DPRD. Pemerintah seakan-akan menyepelekan hal yang sangat vital. Padahal ini berkaitan dengan kebutuhan orang banyak," lanjutnya.
Selain itu, warga Loa Buah tersebut juga membeberkan bahwa banyak komentar-komentar beragam di media sosial terkait rusaknya Jalan Teratai. Isi dari komentar tersebut ialah kekecewaan masyarakat yang ditujukan kepada Pemerintah yang dinilai lamban untuk melakukan perbaikan Jalan Teratai.
"Samarinda telah berada di Tahun 2022 dan yang katanya juga Samarinda menuju Kota Peradaban. Namun, bagaimana menjadi kota yang baik jika pejabatnya saja tidak memperhatikan insfrastruktur yang sangat vital di Kota Samarinda, seperti Jalan Teratai di Kelurahan Loa Buah," tutupnya.
Penulis: Anggota FKPM Loa Buah, Sabil Husein.
Editor: Awan