Utama

Belajar Tatap Muka pembelajaran tatap muka Disdik Samarinda proses belajar mengajar Sekolah saat Pandemi Covid-19 Sekolah Tangguh Covid-19 

Samarinda Uji Coba Belajar Tatap Muka Hari Ini, SD-SMP Dibatasi 18 Orang Per Kelas



Wakil Wali Kota Samarinda saat meninjau pembelajaran tatap muka di Samarinda.
Wakil Wali Kota Samarinda saat meninjau pembelajaran tatap muka di Samarinda.

SELASAR.CO, Samarinda – Dinas Pendidikan Samarinda telah memulai proses pembelajaran tatap muka untuk beberapa sekolah terpilih pada hari ini, Senin (8/3/2021). Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin, menyebut bahwa proses pembelajaran tatap muka di 4 sekolah terpilih hari ini berjalan lancar. 

“Jadi saya menyapa mereka juga lewat zoom dan alhamdulillah berjalan dengan baik. Hal ini karena persiapan kita menerapkan protokol kesehatan sudah satu bulan lebih,” ujar Asli.  

Meski begitu, dikatakan Asli, pihaknya akan rutin setiap hari melakukan pengecekan pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini. 

Seperti diketahui, Dinas Kesehatan Samarinda, sejak satu bulan lalu sudah menginformasikan bahwa ada 14 sekolah yang dipilih menjadi Sekolah Tangguh Covid-19. 14 sekolah ini terpilih dari 312 sekolah yang ada di Samarinda. Sekolah percontohan pembelajaran tatap muka tidak akan dibuka bersamaan. Pembelajaran tatap muka akan dimulai secara bertahap. Untuk tahap pertama akan ada 4 sekolah yang akan memulai belajar tatap muka, yaitu SD dan SMP Islamic Center, SMP Nabil Husein, dan SMP 42 di Berambai. 

“Dalam satu kelas, untuk PAUD itu 5 orang, sementara untuk jenjang SD-SMP paling banyak 18 orang dalam satu ruang kelas. Sehingga konsekuensinya mau tidak mau kita pakai sistem shift. Jadi di dalam kurikulum dibenarkan dari misalnya satu mata pelajaran dua kali 45 menit menjadi 45 menit saja, yang penting anak-anak kita bisa happy dulu, suasana kejenuhan bisa terobati,” jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur, Anwar Sanusi, yang membawahi SMA dan SMK sederajat, mengatakan hingga saat ini belum ada sekolah yang memulai pembelajaran tatap muka di Kaltim. 

“Untuk provinsi belum ada, kami mengikuti anjuran dari Pak Gubernur,” ujar Anwar.

Namun, dikatakannya, beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sedang melakukan ujian praktik, diizinkan melakukan ujian dengan tatap muka dengan prokes ketat. Hal ini mempertimbangkan ujian yang tidak bisa dilakukan secara online.

“Yang sekarang lagi uji kompetensi untuk SMK itu terjadwal, untuk satu hari 5-10 anak. Itu pun berlangsung dengan protokol ketat. Tapi kalau SMA tidak ada pertemuan tatap muka, sehingga masih berlangsung pembelajaran online,” pungkasnya.

Penulis: Yoghy Irfan
Editor: Awan

Berita Lainnya