Nasional
KLB Demokrat Kudeta Demokrat Ada apa di Partai Demokrat Partai Demokrat Irwan Moeldoko 
Moeldoko Disebut Jadi Beban bagi Jokowi dan Harus Out dari Istana
SELASAR.CO, Jakarta – Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang 5 Maret lalu, masih menuai polemik. Moeldoko diputuskan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB. Sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP), keterlibatan Moeldoko dalam KLB dinilai menjadi beban bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu disampaikan politikus Partai Demokrat, Irwan, Selasa (9/3/2021). “Dengan peristiwa KLB ilegal ini, tentu Moeldoko telah menjadi beban politik, sosial, hukum, dan lebih bahayanya lagi jadi beban ekonomi bagi Presiden Jokowi, di tengah fokus negara untuk pemulihan ekonomi sosial pada masa pandemi Covid-19,” katanya.
Apa yang dilakukan Moeldoko, lanjut Irwan, mempengaruhi kredibilitas pemerintahan di mata investor, karena ada ketidakpastian hukum dalam pemerintahan.
“Investor akan takut untuk berinvestasi di Indonesia. Demokrat yang memiliki kekuatan politik saja diperlakukan tidak adil oleh bagian elemen kekuasaan. Ini preseden buruk tentunya bagi iklim investasi,” tandas Wasekjen DPP Partai Demokrat.
Berita Terkait
- Demokrat Kaltim Sudah Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah
- Jokowi Resmikan Terminal Samarinda Seberang, Irwan: Hasil Perjuangan Bersama Mitra Komisi V
- Berdasarkan Data D Hasil Rekapitulasi dari 18 Kecamatan, Partai Demokrat Kutim Klaim Masuk Unsur Pimpinan di DPRD Kutim Periode 2024-2029
- Live Streaming STV
Irwan mengatakan, Presiden Jokowi pernah berkomitmen untuk menegakkan demokrasi. Hal itu berarti pula menjaga agar partai-partai politik yang berada di luar pemerintahan, untuk tidak dilemahkan. “Untuk membuktikan itu, tidak ada jalan lain. Moeldoko harus out dari Istana karena telah terlibat GPK PD (Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat),” tandas Irwan.
Penulis: Redaksi Selasar
Editor: Awan